6 Hari Penuh Aksi dalam Jelajah Tanahumba

adv | CNN Indonesia
Senin, 20 Nov 2017 22:08 WIB
Enam hari menjadi momen tak terlupakan bagi 60 peserta yang diajak berpetualang menelusuri alam dan budaya Pulau Sumba.
Jakarta, CNN Indonesia -- Enam hari menjadi momen tak terlupakan bagi 60 peserta yang diajak berpetualang menelusuri alam dan budaya Pulau Sumba dalam ajang Indonesia Adventure Festival (IAF) 2017, 14-19 November 2017.

"Kami berikan ke mereka paket wisata dengan tagline Jelajah Tanahumba," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sumba Timur Maramba Meha.

Maramba mengatakan, dalam agenda tersebut wisatawan dan peserta diajak berkeliling ke pantai, air terjun, padang sabana, melihat upacara adat, pembuatan kain tenun tradisional, bersantap hidangan khas Sumba, berkemah di pandang sabana satu hari, dan menginap di hotel malam terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang spesial adalah, para peserta dan wisatawan diajak tinggal bersama penduduk di rumah adat selama tiga hari," ujar Maramba Meha.

Peserta dibagi dalam tiga tim yakni adventure, culture, dan fotografi dan terdiri atas para penulis blog, fotografer, media dan pelaku pariwisata lainnya. Mereka berpetualang menjelajahi empat kabupaten yang ada di Sumba, mulai dari Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Barat hingga Sumba Timur.

"Setiap hari mereka ada yang berpencar, ada yang menikmati bersama . Tapi malamnya akan kembali kumpul dalam satu titik, semuanya akan mengeksplor Sumba," ujarnya.

Dijelaskan Yudi Umbu T.T.Rawambaku, Kepala Seksi Analisis Data Pasar Pariwisata Sumba Timur, dengan mengambil tema Jelajah Tanahumba, pada hari pertama peserta langsung menuju rumah budaya di Sumba Barat Daya dan kemudian bersama-sama melakukan visit ke Sumba Hospitality School. Pada sore harinya, mereka bersama menikmati cahaya matahari tenggelam di Pantai Menangah Aba dan malamnya menikmati Wellcome Ceremony yang disambut langsung Kadispar Sumba Barat Daya, Christofel Horo

"Hari kedua, seluruh peserta hunting ke Situs Kampung Wainyapu," tutur Yudi.

Ini adalah sebuah kampung dengan rumah adat (Uma Kalada) yang masih asli berjumlah 60 unit rumah dan terpelihara baik. Kampung adat ini memiliki daya tarik karena keaslian rumah adat dan batu-batu kubur megalit yang unik sebanyak 1.058 buah, serta perilaku hidup masyarakat yang terus mempertahankan adat istiadat kuno dan tradisi Marapu.

Setelah itu tim petualangan dan fotografi melanjutkan ke Bawana dan pada petang hari berkumpul di kampung Weetabar.

"Di kampung ini sedang dibangun beberapa rumah kampung tarung dalam menghadapi ritual podu. Peserta menginap di sini, kami yakin mereka akan terpesona semua," lanjutnya.

Keesokan hari, peserta akan berburu ke air terjun Lapopu, air terjun tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedangkan pada malam hari wisatawan akan kemping di Padang Savana Mamboro, tepatnya di kecamatan Mamboro.

"Mereka mengelilingi api unggun dan diiringi lagu ethnic dengan musik jungga dan beberapa tarian, seperti tari kataga," ujarnya

Pada hari keempat, peserta akan menikmati matahari terbit di pantai Sunrise. Setelah itu ada atraksi pacuan kuda di pantai dan kemudian menuju Sumba Timur melewati pantai utara.

Dari tengah ke Timur, tim adventure menyusuri Air terjun Tanggedu, yang layaknya Grand Canyon. Tim fotografer sendiri bertualang di Puru Kambera, berburu foto di pemandangan pegunungan savana dengan puluhan kuda liar maupun hewan lainnya.

Sedangkan tim budaya mengunjungi Kampung Adat Wunga, kampung pertama dan tertua di Sumba Timur yang didirikan oleh nenek moyang orang sumba yang berasal dari Malaka Tanabara. Di sana dapat ditemukan rumah-rumah adat Sumba, tenun ikat, dan kuburan batu

"Sorenya, seluruh tim bergabung menikmati sunset di pantai Walakiri dan berangkat ke kampung Pau Umabara untuk bermalam di sana," bebernya

Di kampung Pau Umabara ini, tim culture akan belajar tenun ikat, sedangkan tim fotografer sejak jam tiga pagi menuju Pantai Watu Parunu untuk mengabadikan momen matahari terbit, dan tim adventure menuju air terjun Waimarang.

Ada satu spot yang sangat memukau dengan pemandangan hamparan bukit-bukit hijau kecil yang sangat luas. Mereka bersantai di rumput sambil menikmati momen sunset.

"Ini menjadi spot terakhir dari petualangan mereka. Malamnya, ditutup dengan farewell dinner, dengan semua peserta mengenakan pakaian Adat Sumba," ujarnya.

Dalam acara perpisahan, Pemerinmtah Kapubaten Sumba Timur menyampaikan apresiasi.

"Terimakasih atas dukungannya sehingga acara ini sukses digelar. Bantu kami memviralkan dan mempromosikan Sumba dengan segala kelebihan dan kekurangannya," kata Bupati Sumba Timur Gidion Mbliyora saat memberikan sambutan dalam farewell party di Rumah Jabatan.

Baginya, alam Sumba yang istimewa ini dikemas dengan gaya nama 4E: Extreme, exotic, explore, dan expose.

Acara Indonesia Adventure Festival sebelumnya pernah diselenggarakan di Lembata tahun 2014 dan Alor tahun 2016.

Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut tersenyum dengan suksesnya kegiatan ini. Ia menganggap, dari sisi Amenitas, Atraksi dan Aksebilitas, Pulau Sumba sudah sangat lengkap. Tinggal mengemasnya agar menjadi atraksi yang memikat dunia.

"Ayo, bersama bangun pariwisata Sumba. Bersama kita bisa," kata Arief Yahya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER