Homestay di Danau Toba Kini Makin Mudah

adv | CNN Indonesia
Minggu, 26 Nov 2017 19:11 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya berkesempatan meninjau banyak lokasi penting terkait kesiapan Danau Toba, sebagai destinasi prioritas.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya berkesempatan meninjau banyak lokasi penting terkait kesiapan Danau Toba, sebagai destinasi prioritas. Seusai mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Internasional Bandara Silangit, Arief langsung mendatangi Desa Sigapiton, Kabupaten Toba Samosir terletak di pinggir timur Danau Toba.

Sigapiton adalah sebuah desa kecil yang dijadikan pilot project untuk Pengembangan Homestay Desa Wisata oleh Kementerian Pariwisata. Terakhir, Desa Sigapiton ditinjau Menpar Arief pada saat kunjungan lapangan pertamanya 8 Juli lalu.

Sejak 15 Oktober 2017 telah berdiri dua unit Homestay “Jabu Na Ture” yang dijanjikan Arief Yahya. Rancangannya terinspirasi dari desain Sayembara Homestay Nusantara dan Homestay Ecopod yang merupakan percontohan Homestay yang dibuat dari bahan bambu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambu adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh cepat dan berkembang di banyak daerah di Indonesia. Bambu mudah dicari bahannya, sehingga mudah perawatannya.

Desain Homestay “Jabu Na Ture” sendiri terinspirasi dari bentuk Jabu Bolon khas Rumah Tradisional suku Batak Toba namun dengan modifikasi material bambu yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Pembangunan Homestay ini didanai oleh Kementerian Pariwisata untuk mensosialisasikan kepada masyarakat cara mempertahankan ciri khas setempat atau Arsitektur Nusantara, dan menjadikan homestay sebagai salah satu usaha pariwisata masyarakat.

Untuk selanjutnya Pembangunan Homestay sangat terbuka didanai Investor lainnya.

Keberadaan dua homestay di tengah masyarakat dan di wilayah otoritatif Danau Toba ini diharapkan menumbuhkan ketertarikan bagi anggota masyarakat lainnya untuk menjadikan rumah tinggalnya sebagai homestay dan desa dapat menjalankan usaha pariwisata secara mandiri.

Arief Yahya juga sempat berkunjung ke Tomok. Dia meninjau Pasar Cinderamata dan Objek Wisata Budaya Sigale-gale yang ada di depan rumah-rumah adat yang khas itu.

“Ya, jika ingin menjadi global players maka pastikan selalu menggunakan global standatd,” tutur Menpar Arief Yahya yang sempat bertemu dengan Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis).

Dalam pertemuan dengan PokDarWis itu, diketahui bahwa perkembangan “homestay” semakin marak dan butuh dukungan dari Pemerintah Pusat. Saat ini, telah terdata 14 unit homestay yang membutuhkan bantuan peremajaan dari sisi interior.

Menpar Arief merespons positif informasi dan permohonan dukungan PokDarWis setempat, dan menyatakan Kementerian Pariwisata akan mendukung 20 paket peremajaan interior homestay yang akan diberikan selambat-lambatnya bulan Desember 2017.

Sementara itu, untuk revitalisasi bangunan dan toilet, Menpar akan berkoordinasi dengan K/L teknis terkait seperti PUPR.

Menpar juga melihat sudah ada masuknya instansi lain yang mendukung pariwisata di Tomok, seperti Pelindo. Arief berharap, PokDarWis dengan didukung bupati semakin gencar berkoordinasi lintas sektor untuk pengembangan pariwisata yang memakmurkan masyarakat lokal.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER