Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pembangunan Homestay di sekitar destinasi Danau Toba akan memperkaya daya tarik bagi wisatawan.
Hal ini diutarakannya ketika mengunjungi Homestay di Lembah Bakkara, Kabupaten Hasundutan, Sumatera Utara seusai meninjau pembangunan fisik terminal internasional Bandara Silangit.
Saat ini Danau Toba semakin terlihat "seksi", karena itu dibutuhkan atraksi lain yang dapat menunjang keberadaan Danau Toba. Salah satunya adalah di Lembah Bakkara ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istana Sisingamangaraja menjadi daya tarik di Bakara. Akses saat ini tidak masalah karena sedang dikerjakan. Untuk amenitas, Kementerian Pariwisata siap mendukung dan memberi pendampingan. Terutama homestay," kata Menpar.
Didampingi Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Homestay Desa Wisata Anneke Prasyanti, dan Dirut BOPDT Arie Prasetyo, Menpar meninjau Homestay yang bakal menunjang pariwisata Danau Toba.
Di kawasan Lembah Bakara ini terdapat atraksi budaya, Istana Sisingamangaraja.
Kehadiran Menpar pada Kamis (23/11) ini disambut antusias masyarakat. Disimbolkan dengan memakaikan ulos kepada Menpar dan diantar masuk menuju Istana Sisingamangaraja.
"Kehadiran saya di sini adalah untuk menindaklanjuti instruksi Presiden agar pariwisata dapat memberi dampak langsung kepada masyarakat. Salah satu upaya terobosannya adalah melalui Homestay Desa Wisata," ujar Menpar Arief Yahya.
Menpar mengatakan, Danau Toba adalah salah satu destinasi prioritas yang dikembangkan pemerintah atau yang juga disebut sebagai "Bali Baru".
Kemajuan proyek ini semakin terlihat, terlebih setelah bandar udara internasional Silangit dibuka dan resmi melayani penerbangan internasional dari Singapura.
Arus wisatawan terbuka lebar. Singapura yang merupakan pusatnya wisatawan dunia, mulai tertarik ke Danau Toba.
Lembah Bakara memang menyimpan potensi wisata yang tinggi. Utamanya di kekuatan budaya.
Dahulu, Bakara adalah pusat peradaban, tercermin dari keberadaan Istana Raja Sisingamangaraja yang sudah menjadi obyek wisata. Selain itu juga terdapat budaya pertanian tradisional Masiripa dan sanggar seni Batak.
Desa Lembah Bakara juga dikeliling oleh perbukitan. Di Desa ini juga memiliki keunikan, yakni adaya batu vulkanik yang bertebaran di tengah sawah. Desa ini juga berbatasan langsung dengan Danau Toba dan memiliki pantai.
Selain itu desa ini juga memiliki beberapa air terjun,
Di sini terdapat potensi 153 unit rumah yang terdata untuk dijadikan homestay. Untuk itu Menpar menyatakan, Kemenpar akan memberi 150 bantuan untuk stimulus Homestay. Yakni berupa pemberian kasur, selimut, spresi, handuk dan buku tamu.
Nantinya pengelolaan operasional akan difasilitasi melalui pendampingan oleh Kementerian Pariwisata dan rencana pembangunan tahun depan akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan kementerian terkait.
Dalam pengelolaan homestay, kepemilikan tetap ada di masyarakat namun pengelolaannya akan diserahkan kepada pihak yang memiliki keahlian dibantu oleh Kemenpar.
Pemasarannya homestay ini juga bisa dilakukan secara digital.
"Penghasilannya untuk masyarakat dan pemasaran secara online akan dibantu Kemenpar," kata Arief Yahya.
Apabila konsep homestay ini berkembang maka pengembang akan banyak membangun homestay dan pemerintah pusat juga akan membantu modal investasi dengan menggunakan desain arsitektur nusantara.
"Arahan Pak Presiden, sebelum membangun destinasi yang besar sebaiknya kita melibatkan peran serta masyarakat. Restoran, sesuai arahan Presiden, nantinya juga akan dibangun dengan mencerminakan arsitektur nusantara dengan kearifan lokal masyarakat," ujar Menpar.