Jakarta, CNN Indonesia -- Akibat terpapar abu vulkanik Gunung Agung, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ditutup 18 jam, mulai pukul 06.00 WITA, Senin 27 November 2017.
Sebaliknya, Bandara International Lombok (LIA) buka pagi ini, setelah sehari sebelumnya 26 November, ditutup juga karena abu vulkanik. Hal ini memungkinkan wisatawan dari Bali bergerak ke Lombok untuk mengejar pesawat yang bisa membawa mereka ke kota atau negara asal masing-masing.
Merespons hal itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta wisatawan yang bergerak ke Lombok itu dilayani baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pesan saya, beri kemudahan dan layani mereka dengan istimewa. Mereka adalah calon-calon pelanggan loyal, jika industri berempati dengan mereka, di saat mereka sedang membutuhkan pertolongan,” kata Arief Yahya.
Arief menegaskan, hal berkebalikan juga bisa terjadi yaitu wisatawan bisa antipati jika diperlakukan tidak wajar. Lebih bahaya lagi adalah mereka bisa bercerita viral di media sosial yang tidak menguntungkan bisnis pariwisata di Lombok ke depan.
“Ini saatnya memberi! Ini saatnya melayani dengan hati,” ungkap Menpar Arief.
Caranya, menurut Arief adalah dengan memberi diskon pada akomodasi, seperti hotel, resort, homestay, penginapan. Bahkan, lebih dari 50%.
“Lebih besar, lebih bagus, agar wisatawan merasa tidak ‘dimanfaatkan’. Mereka sudah susah, karena jadwal pulang mereka tidak lancar karena bencana. Jangan dibikin makin susah,” ujar Menpar Arief.
Jika itu dilakukan oleh industri dan kompak, kata Arief Yahya, mereka akan mengenang keramahan Lombok. Mereka akan bersimpati. Mereka berpotensi menjadi pelanggan yang setia dengan Lombok.
“Kebaikan industri Lombok akan ada di hati dan pikiran mereka,” kata dia.
Kedua adalah faktor transportasi selama di Lombok. Ia meminta agar disediakan transporatasi gratis dari hotel ke bandara.
“Siapkan transportasi gratis menuju bandara dan jika memungkinkan perkenalkan destinasi unggulan di Lombok, agar mereka tidak bosan, sekaligus promosi destinasi dan event,” katanya.
Ketiga, menurut dia, jika banyak orang antre, siapkan hiburan yang membuat mereka terhibur. Tempat-tempatnya bisa di hotel, bandara, pelabuhan, maupun tempat berkumpul wisatawan. “Beri atraksi yang membuat mereka merasa nyaman. Sekaligus promosi budaya Lombok yang bisa mengundang mereka datang lagi,” ujarnya.
Hari ini, Kadispar NTB Lalu Faozal mengumpulkan industri pariwisata di Lombok.
“Saran dan anjuran Pak Menteri Arief Yahya akan kami teruskan ke kawan-kawan industri. Kami akan menawarkan promosi, tour, agar bisa memperkenalkan keunggulan destinasi Lombok,” ungkap Lalu Faozal.