Jakarta, CNN Indonesia -- Tour de Singkarak (TdS) 2017 resmi berakhir. Pebalap asal Iran menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang didukung penuh Kementerian Pariwisata tersebut.
Pada etape kesembilan yang selesai di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, (26/11) Minggu, pebalap asal Timur Tengah menjadi yang terbaik, yaitu Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Team.
Pebalap dengan nomor start 45 ini membukukan total waktu 30:12:18 dan kemudian diganjar hadiah Rp100 juta. Dia pun mengaku bangga bisa memenangi gelar untuk timnya, terutama karena rekannya, Ghader Mizbani, gagal melanjutkan lomba. Ghader dipaksa harus out lantaran mengalami cedera setelah jatuh di etape kedua yang finis di Sawahlunto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya senang sekali bisa meraih hasil terbaik. Apalagi saya baru pertama kali turun di TdS. Sambutan masyarakat juga luar biasa. Insya Allah saya akan kembali lagi tahun depan," kata Khalil Khorshid usai menerima medali kemenangan di Kota Bukittinggi.
Selain menjadi juara umum dan meraih jersey kuning, Khalil Khorshid juga dinobatkan sebagai raja tanjakan (jersey polkadot) di kejuaraan dengan level 2.2 itu.
Ia mampu mengumpulkan 92 poin. Jumlah ini didapatkan setelah melalui titik tanjakan (King Of Mountain/KOM) yang ada di setiap etape dan salah satu yang tertinggi adalah pada etape lima dari Solok menuju Solok Selatan maupun Embun Pagi.
Selain itu, Khalil juga sukses membawa tim Tabriz Shahrdary Team menjadi juara umum dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp120 juta.
Untuk predikat raja sprint TdS 2017 direbut pebalap debutan Robert Muller dari tim Embrace The World Cycling Jerman. Dia sukses meraih skor tertinggi sebesar 77 poin. Selain itu, pebalap dengan nomor start 122 ini juga mampu menjuarai etape pertama dan ketiga.
"Hasil yang cukup bagus di TdS. Saya senang dengan hasil yang saya raih. Saya berharap balapan ke depan jauh lebih baik terutama untuk transfer. Idealnya satu jam saja. Tapi saya akan berusaha untuk kembali tahun depan," katanya.
Sementara itu, pebalap Indonesia yang paling sukses dan berhak meraih red white jersey adalah Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Team. Pebalap asal Sumedang Jawa Barat itu membukukan total catatan waktu 30:24:43 dan pada klasemen umum berada pada posisi enam.
"Saya sangat berkesan dengan hasil TdS tahun ini. Apalagi saya mampu masuk sepuluh besar klasemen umum. Harapan saya TdS akan terus ada," kata pebalap dengan nomor start 21 itu.
Selama turun di TdS 2017, Jamal Hibatulloh sukses menjadi juara etape empat yang finis di Ngalau Indah, Payakumbuh. Selain itu juga membantu timnya untuk menjadi yang terbaik kedua secara umum dan menjadi yang pertama untuk tim asal Indonesia.
Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara yang hadir di etape terakhir ini memberikan ucapan selamat pada para pebalap yang menjuarai TdS 2017 kali ini.
“Saya berharap para atlet balap sepeda internasional ini bisa menjadi duta pariwisata Indonesia, menceritakan keindahan alam dan budaya Sumatera Barat khususnya pada kerabat maupun penggemar di negara masing-masing,” ujar Ukus Kuswara seusai memberikan hadiah kepada para Juara Tour de Singkarak 2017 di Bukittinggi.
Ukus juga menjelaskan penyelenggaraan TdS 2017 memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat serta media value yang tinggi.
“Multiplier effect pariwisatanya cukup besar. Ini akan berpengaruh terhadap sektor-sektor lainnya, misalnya pertanian, perdagangan dan juga transportasi. Dan Tour de Singkarak ini sebagai sarana promosi efektif untuk pariwisata Sumatera Barat,” ungkap Ukus Kuswara.
Ukus Kuswara juga menjelaskan, sejak 2013 Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasi TdS menjadi kejuaraan mayor di Asia karena mampu menyedot lebih dari satu juta penonton.
Ranking TdS tingkat dunia dari jumlah penonton menduduki peringkat ke-5, setelah Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under.
“Ini prestasi yang perlu dipertahankan Tour de Singkarak, sebagai balap sepeda panutan balap sepeda lainnya yang muncul tahun berikutnya di Indonesia. Dan tentunya sebagai brand kuat ke mancanegara,” ungkap Ukus Kuswara.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengucapkan terima kasih terhadap masyarakat Sumatera Barat yang turut menyukseskan Tour de Singkarak 2017.
Layangan apresiasi juga ikut dialamatkan Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Barat. “Dan tentunya pihak kepolisian dan pihak keamanan lainnya yang telah membantu keamanan event TDS kali ini,” ungkap Nasrul Abit.
Nasrul Abit menjelaskan, setelah sembilan tahun penyelenggaraan TdS, terjadi pertumbuhan positif di Sumatera Barat seperti petumbuhan hotel dari tahun ke tahun. “Pada tahun 2014 tercatat 274 hotel, dan homestay sebanyak 5.588 kamar. Di tahun 2016 meningkat menjadi 339 hotel dan homestay sebanyak 7.799 kamar,” ungkapnya.
Menpar Arief Yahya pun ikutan semringah dan bahagia lantaran Tour de Singkarak yang telah dirintis sejak 2009 telah diakui secara internasional dan menjadi agenda resmi tahunan. Bahkan ajangnya banyak diminati tim balap sepeda yang berkualitas.
“Selama tujuh tahun terakhir ini kami dapat melihat peningkatan luar biasa pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, usaha, dan fasilitas pariwisata di berbagai daerah di Sumatera Barat. Arus kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat juga terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun.
Tour de Singkarak yang terbukti sukses menjadi kekuatan dan pilar yang sangat strategis bagi Sumatera Barat. Ke depan, ini akan menjadi instrumen yang memiliki dampak besar untuk pengembangan regional wilayah ini dan provinsi-provinsi sekitarnya,” ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Klasemen akhir Tour De Singkarak 2017
Klasemen umum (yellow jersey)
1. Khalil Khorshid (Tabriz Shahrdary Team) 30:12:18
2. Daniel Whitehouse (CCN Cycling Team) 30:13:06
3. Yonnatta Alejandro Monsalve (Qinghai Tianyoude Team) 30:21:36
Klasemen sprint (green jersey)
1. Robert Muller (Embrace The World Cycling) 77 poin
2. Imam Arifin (KFC Cycling Team) 57 poin
3. Daniel Whitehouse (CCN Cycling Team) 51 poin
Klasemen tanjakan (polkadot jersey)
1. Khalil Khorshid (Tabriz Shahrdary Team) 92 poin
2.Wilmar Jahir Munos Peres (Sapura Pro Cycling) 71 poin
3. Loic Desriac (Bikelife-Dong Nai) 51 poin
Klasemen pebalap Indonesia (red white jersey)
1. Jamal Hibatulloh (KFC Cycling Team) 30:24:43
2. Agung Ali Sahbana (KFC Cycling Team) 30:29:58
3. Abdul Soleh (BRCC Banyuwangi) 30:32:46
Klasemen tim
1. Tabriz Shahrdary Team 91:03:00
2. KFC Cycling Team 91:25:20
3. Sapura Pro Cycling Team 91:28:32