Sabang, CNN Indonesia --
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan kebanggaannya terhadap perhelatan Sail Sabang 2017. Sebagai yang terbesar di Indonesia, Arief berharap acara tersebut bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat Sabang, Provinsi Aceh.
"Sesuai instruksi bapak Presiden Joko Widodo, bahwa
sail itu jangan hanya sebuah seremoni, namun harus berdampak positif kepada masyarakat dan bisa mensejahterakan rakyat. Ini harus terjadi di Sail Sabang 2017," ujar Menpar Arief saat acara jumpa pers jelang acara puncak Sail Sabang di CT-3 Terminal, Sabang, 30 November 2017.
Arief melakukan kunjungan gladi resik menjelang acara yang dimulai sejak 28 November-5 Desember 2017 itu. Dalam peninjauan tersebut, ia menyempatkan melihat Kapal Dewa Ruci dan kapal terbaru Bima Suci. Kedua kapal tersebut menjadi atraksi untuk menarik para wisatawan yang hadir di Sail Sabang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini Sail Sabang terbesar karena ada tiga hal, yakni karena peserta yang terbanyak, penonton terbanyak, dan rangkaian
event yang juga terbanyak. Maka ini menjadi
event Sail Sabang terbesar di Indonesia," ujar Arief.
Ia juga memaparkan, Sail yang ke-9 di tanah air ini menjadi yang terbesar selain menghadirkan dua kapal kebanggan yakni Bima Suci dan Dewa Ruci, juga disambangi kapal Cruise Victoria yang membawa ribuan wisatawan dan juga 100 kapal yatch dari berbagai negara yang bersandar ke Sail Sabang.
"Apalagi kapal pesiar ini punya
spent money yang tinggi, yakni US$100 ribu, yang pasti dampaknya langsung kepada masyarakat Sabang," Menpar.
Menpar mengatakan bahwa data yang sudah didapat bahwa jumlah penonton sampai tanggal 30 November 2017 mencapai 20 ribu orang.
"Nah, jumlah ini 15 persennya adalah wisatawan mancanegara," jelasnya.
Dan yang terakhir yang membuat Sail Sabang besar adalah memiliki banyak rangkaian acara banyak dimana Sail ini memiliki 46 acara sejak awal dimulai.
"Dan ada acara puncak yang akan digelar 2 Desember, yang semoga cuaca semakin bagus dan acara berlangsung sukses," harap Menpar Arief.
Ia juga sangat setuju dengan dipertontonkannya dua kapal kebanggaan Indonesia yakni Dewa Ruci dan Bima Suci. Karena keberadaan dua kapal tersebut selain parade kapal TNI di setiap pelaksanaan 5 Oktober adalah menjadi daya tarik pariwisata.
"Kami menyebutnya
commercial value, karena pengunjung bisa berfoto sepuasnya, bisa menyentuh taruna sepuasnya, bahkan bisa melihat kapal lebih jelas dari dekat yang mungkin akan lama tidak melihatnya lagi. Jadi daya tarik pariwisatanya muncul di momentum ini," jelasnya.