Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mencatat, tingkat hunian atau okupansi hotel saat libur Natal dan tahun baru 2018 di wilayah itu sudah mencapai 100 persen.
"Sejak sepekan terakhir ini okupansi hotel meningkat, bahkan sudah mencapai 100 persen," ujar Kadisbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, Senin (25/12) seperti dikutip dari
Antara.
Kenny mengatakan data tersebut didapatkannya dari laporan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Pada libur Natal dan tahun baru 2018 kali ini, ujar Kenny, sekitar 400 hotel yang ada di Kota Bandung, baik berbintang maupun melati, sudah terisi penuh oleh wisatawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut, sambungnya, menjadi angin segar bagi pengusaha maupun pemerintah karena pada beberapa bulan sebelumnya okupansi hotel di ibu kota provinsi Jawa Barat itu dinilai lemah.
"Sekarang mungkin liburnya satu minggu apalagi ditambah ada long weekend. Semoga (kenaikan) okupansi ini terus-menerus," harapnya.
Ia pun memprediksi jumlah kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri ke Kota Bandung lebih meningkat lagi. Dalam catatan Disbudpar Kota Bandung, pada 2016, total kunjungan wisatawan tercatat 6,9 juta. Sementara tahun ini, sudah menyentuh angka hampir tujuh juta, serta belum ditambah jumlah pengunjung pada libur natal dan tahun baru 2018.
"Jumlah wisatawan diperkirakan meningkat, angka realnya diprediksi delapan persenan. Kenaikan itu kita bisa lihat dari okupansi hotel yang meningkat," kata dia.
 Gedung Konferensi Asia Afrika yang terletak di pusat kota Bandung, merupakan salah satu tempat wisata sejarah favorit di ibu kota provinsi Jawa Barat tersebut. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi) |
Jaminan Keamanan untuk Wisatawan di GarutSementara itu, secara terpisah di Garut, Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna menyatakan pihaknya bersiaga agar di tak ada pemerasan terhadap wisatawan di tempat-tempat wisata pada momen libur panjang ini.
"Kita siapkan pos pengamanan di tempat wisata untuk antisipasi premanisme yang mengganggu wisatawan," kata Budi saat meninjau arus lalu lintas di Jalur Limbangan, Garut, Senin (25/12).
 Gunung Papandayan yang berada di wilayah Kabupaten Garut menjadi salah satu destinasi wisata para pecinta perjalanan saat libur panjang seperti libur natal saat ini. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi) |
Segenap petugas kepolisian di Kabupaten Garut, kata Budi, ditugaskan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di kawasan objek wisata di wilayah kabupaten Jawa Barat yang dikenal dengan julukan Swiss van Java tersebut.
"Semua personel sudah siap di masing-masing pos (pos pengamanan wisata) untuk menjaga keamanan wilayahnya," kata Budi.
Jika ada wisatawan yang merasa dirugikan seperti pemerasan modus bayar parkir kendaraan, Budi meminta wisatawan untuk melaporkan kepada polisi setempat.
"Boleh (pemerasan parkir) laporkan ke polisi. Premanisme juga laporkan saja," katanya.
(antara)