Januari 2018, Beasiswa LPDP Jadi Dana Abadi Pendidikan

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Kamis, 28 Des 2017 20:06 WIB
Pemerintah berencana untuk mengubah LPDP menjadi Dana Abadi Pendidikan. Saat ini pendanaan dan tata kelola tengah dipersiapkan.
Pemerintah berencana untuk mengubah LPDP (lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan) menjadi Dana Abadi Pendidikan. (Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana untuk mengubah LPDP (lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan) menjadi Dana Abadi Pendidikan.

Rencana pengubahan ini akan mulai diajukan Sri Mulyani ke Presiden Jokowi pada dua minggu mendatang. Presentasi yang direncanakan antara lain terkait fokus arahan, bidang studi, kriteria penerima, tujuan universitas, dan lainnya.

"Bapak presiden minta diberikan dua minggu lagi, termasuk berapa anggarannya yang nanti akan diakumulasi dalam dana abadi, bagaimana pengelolaannya, kemudian bagaimana untuk tata kelolanya, struktur organisasinya, dan policy-policy mengenai pengiriman untuk beasiswa maupun yang untuk bidang riset," kata Sri Mulyani usai Ratas tindak lanjut dari Program Dana Abadi Pendidikan, Rabu (27/12) dikutip dari laman resmi Setkab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sri Mulyani mengungkapkan bahwa presiden juga meminta agar masalah vokasi dan bidang studi harus jadi perhatian.

"Seperti menunjang pertanian, ketahanan pangan, kemudian pariwisata dan bidang teknologi yang memang dibutuhkan Indonesia sekarang dan ke depan," katanya.

Komposisi universitas mayoritas Eropa sebagai tujuan beasiswa dan riset, pemerintah mengungkapkan akan melakukan diversifikasi ke negara yang selama ini belum jadi tujuan tempat belajar.

Selain itu, dalam kesempatan berbeda, Menristek dan Dikti Muhammad Nasir mengungkapkan bahwa Jokowi menginginkan para penerima beasiswa mencerminkan kemajemukan Indonesia.

“Kemajemukan itu adalah karena Indonesia itu sangat heterogen. Indonesia dari barat sampai timur. Maka kalau kita hanya berdasarkan pada kualitas saja kita akan problem pada anak-anak Indonesia yang secara umum mungkin yang tidak masuk dalam hal ini,” ucap Muhammad Nasir.

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER