Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie jatuh sakit dan sempat dilarikan ke klinik di Munchen, Jerman, Jumat (2/3).
Habibie didiagnosis mengalami kebocoran klep jantung. Penyakit ini mirip dengan penyakit yang dialami almarhumah istrinya, Ainun Habibie.
Penyakit ini membuat air menumpuk di paru-paru Habibie sampai 1,5 liter. Akibatnya dia pun merasa kesulitan untuk bernapas. Efek lainnya adalah tekanan darah yang meningkat sampai 180mmHg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sakitnya mantan Menristek itu ternyata mengusik Presiden RI Joko Widodo. Jokowi meminta stafnya untuk memantau perkembangan kesehatan Habibie. Selain itu, dia juga sempat menghubungi Habibie di Jerman.
Jokowi sendiri mengungkapkan bahwa pemerintah RI akan memberi bantuan dan pelayanan perawatan untuk Habibie. Dalam pembicaraannya dengan Habibie, Jokowi sendiri mengungkapkan bahwa dia menyanggupi permintaan Habibie yang ingin adanya tim dokter kepresidenan dan Paspamres di Jerman saat dilakukan tindakan medis terhadapnya.
"Mari berdoa untuk kesembuhan Pak Habibie. Semoga beliau segera pulih dan kembali ke tengah-tengah kita dalam keadaan sehat seperti sediakala," tulis Jokowi di akun facebooknya.Mengutip
Antara, Jokowi pun memberangkatkan dokter terbaik pilihannya dari Indonesia untuk mendampingi Habibie.
Dokter tersebut adalah Prof. Dr. Lukman Hakim, SpPD-KKV, SpJP, Kger, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah dari tim dokter kepresidenan, untuk berangkat ke Jerman.
"Profesor Lukman adalah sosok yang disiplin, detail, dan humoris," kata salah seorang rekan kerja di tim dokter kepresidenan yang enggan disebut namanya.
Lukman adalah seorang dokter lulusan FKUI dan dianggap sebagai sosok yang disiplin, tak akan berhenti bertugas jika tugasnya belum tuntas. Sosok pria kelahiran Lahat, Sumatera Selatan ini adalah seorang ahli kardiologi yang sudah bekerja selama empat dekade di bidang ilmunya. Dia dianggap juga memiliki banyak 'rencana cadangan' dengan berbagai kemungkinan dari yang terbaik sampai terburuk.
Saat ini Lukman sendiri sudah dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI sejak 2007. Keahlian dan juga rekam jejaknya selama ini membuat Jokowi mantap memilihnya sebagai dokter yang mendampingi Habibie sendiri.
(chs)