Jakarta, CNN Indonesia -- Gangguan tidur berupa sulit atau kurang tidur ternyata memiliki hubungan dengan gangguan mental. Orang yang kurang tidur juga cenderung bersikap berlebih-lebihan atau lebay.
Psikolog klinis
Aurora Lumbantoruan menjelaskan kurang tidur membuat reaksi emosional seseorang terhadap sesuatu cenderung meningkat. Akibatnya seseorang yang kurang tidur menanggapi sesuatu dengan berlebihan, termasuk masalah sederhana.
"Jadinya, sesuatu yang negatif cenderung ditanggapi dengan lebay atau berlebihan dibandingkan yang cukup tidur," kata Aurora dalam peringatan World Sleep Day dari AMLIFE di Jakarta, beberapa waktu lalu. World Sleep Day tahun ini diperingati pada Jumat, 16 Maret.
Psikologi klinis yang aktif di media sosial @pakarpsikologi itu mencontohkan keadaan seseorang saat dimintai laporan dalam pekerja.
"Misalnya ditagih laporan, kalau cukup tidur akan bilang 'sebentar lagi', kalo yang kurang tidur biasanya ngedumel atau emosi," ujar Aurora.
Menurut Aurora, respons yang berbeda itu disebabkan karena orang yang kurang tidur cenderung sulit dalam berpikir dan berkonsentrasi. Sedangkan mereka yang tidur berkualitas lebih mampu mengambil keputusan dan merenspons dengan baik.
Peningkatan reaksi emosional ini, lata Aurora, membuat orang lebih rentan mengalami depresi. Emosi yang berlebihan membuat orang sulit mempersepsikan sesuatu dengan proporsional sehingga rawan stress.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(rah)