Jakarta, CNN Indonesia -- Ledakan bom di Surabaya beberapa waktu didalangi oleh oknum-oknum berpaham radikal.
Dalam modus terbaru para teroris ini, mereka memanfaatkan anak-anak. Dalam kondisi tertentu, sebaran ajaran radikal menyusup ke berbagai jaringan dan lapisan masyarakat di tempat yang tak terduga.
Untuk mencegah masuk dan berakarnya paham radikalisme dalam diri anak, orang tua harus punya peran yang kuat dalam kehidupan anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip laman
Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa cara yang harus dilakukan prang tua untuk mencegah masuknya ajaran ekstrem dan radikal pada anak.
1. Memberikan pemahaman agama secara benar dan utuh kepada anak.
2. Memperkuat Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam implementasi atau praktik kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya gerakan radikalisme.
4. Memperlihatkan peran masyarakat sebagai sumber informasi dalam perekrutan anggota ajaran esktrem.
5. Memberikan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan kepada anak untuk tinggal di rumah.
6. Menjadi sahabat untuk anak.
7. Izinkan anak membuka topik dan pembicaraan soal SARA dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
8. Didik anak untuk kenal etika mengungkapkan pendapat dan berkomentar soal SARA di media sosial.
9. Ajak anak untuk mengenal ragam budaya dan agama di Indonesia agar mereka mengenal nilai kebhinekaan.
10. Buka diskusi dengan anak agar mereka mengenal dampak radikalisme terhadap SARA di Indonesia.
(chs)