CELOTEH WISATA
Bayu Noer Berbagi Tips Mantap untuk Para 'Mancing Mania'
agr | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Jul 2018 13:57 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Bermain ke pantai memang selalu menyenangkan, bahkan tidak jarang orang yang pada akhirnya "tenggelam" lebih dalam lagi.
Biasanya bagi mereka yang tertarik mengeksplorasi lautan pilihannya adalah berselancar, menyelam, atau memancing. Meski sama-sama tergolong wisata minat khusus, namun untuk yang terakhir disebutkan itu tingkat ketenarannya masih cukup samar di kalangan masyarakat.
Hal itu yang justru memancing Bayu Noer untuk aktif di dunia memancing.
Bayu memulai karirnya sebagai kameramen acara televisi bertema memancing yang disiarkan oleh Trans 7.
Seiring dengan berjalannya waktu, ia justru mendapat kepercayaan bertindak sebagai pembawa acara programnya.
"Saya sebenarnya hobi diving, kalau mancing ga terlalu maniak juga. Tapi setelah di program itu, akhirnya saya menggeluti dunia ini. Ternyata seru," ujar Bayu saat dihubungi CNNIndonesia.com, via telepon, pekan lalu.
Menurut Bayu hal yang menjadi kendala selama memancing adalah cuaca. Sudah banyak aplikasi prakiraan cuaca, namun tidak jarang hal itu meleset saat dilapangan.
Baginya mengenal orang lokal adalah salah satu hal yang tidak bisa ditawar jika ingin menggeluti kegiatan ini.
"Harus kenal sama pemancing lokal jika mencoba memancing di daerah-daerah baru, karena merekalah yang menguasai medan. Jadi perbanyak pertemanan dengan pemancing di berbagai daerah," ujarnya.
Ia mengaku jika lokasi favoritnya adalah di Indonesia bagian timur, khususnya NTT sampai Papua, karena banyak tempat yang luar biasa.
Selama menggeluti hobinya tak jarang ia menemukan perairan yang rusak karena kegiatan memancing yang berlebihan (over fishing), bom, dan potas.
"Saat ini kehancuran sudah mulai berkurang, banyak nelayan yang sudah sadar. Masyarakat juga banyak yang peduli. Kalau ada yang nge-bom langsung dilaporin," katanya.
Bayu melihat kegiatan memancing ini memiliki dampak yang luar biasa bagi pengembangan ekonomi setempat dari sektor pariwisata, terlebih karena efeknya berantai.
Ia mencontohkan setiap pemancing tidak hanya bayar untuk sekadar sewa kapal saja, tapi juga menginap, dan beberapa keperluan lainnya.
Sebagai contoh, Bayu menyebut nama Kuala Rompin di Malaysia yang sudah menjadikan memancing sebagai atraksi wisata kelas dunia.
"Harusnya Indonesia bisa lebih hebat jika diregulasi," ujarnya.
Terkait hal ini Bayu pernah bertanyalangsung ke Menteri Kelautan dan Perikatan, Susi Pudjiastuti, namun beliau menuturkan jika sesungguhnya pemerintah daerah setempat juga bisa mengeluarkan peraturan untuk itu.
"Bahkan ada tempat yang saya liat, justru bukan pemda yang bikin tapi masyarakat yang peduli. Itu luar biasa menurut saya," katanya.
[Gambas:Youtube]
(ard)
Biasanya bagi mereka yang tertarik mengeksplorasi lautan pilihannya adalah berselancar, menyelam, atau memancing. Meski sama-sama tergolong wisata minat khusus, namun untuk yang terakhir disebutkan itu tingkat ketenarannya masih cukup samar di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan berjalannya waktu, ia justru mendapat kepercayaan bertindak sebagai pembawa acara programnya.
"Saya sebenarnya hobi diving, kalau mancing ga terlalu maniak juga. Tapi setelah di program itu, akhirnya saya menggeluti dunia ini. Ternyata seru," ujar Bayu saat dihubungi CNNIndonesia.com, via telepon, pekan lalu.
 Usai memancing. (Foto: Bayu Noer) |
Menurut Bayu hal yang menjadi kendala selama memancing adalah cuaca. Sudah banyak aplikasi prakiraan cuaca, namun tidak jarang hal itu meleset saat dilapangan.
Baginya mengenal orang lokal adalah salah satu hal yang tidak bisa ditawar jika ingin menggeluti kegiatan ini.
"Harus kenal sama pemancing lokal jika mencoba memancing di daerah-daerah baru, karena merekalah yang menguasai medan. Jadi perbanyak pertemanan dengan pemancing di berbagai daerah," ujarnya.
Ia mengaku jika lokasi favoritnya adalah di Indonesia bagian timur, khususnya NTT sampai Papua, karena banyak tempat yang luar biasa.
Selama menggeluti hobinya tak jarang ia menemukan perairan yang rusak karena kegiatan memancing yang berlebihan (over fishing), bom, dan potas.
"Saat ini kehancuran sudah mulai berkurang, banyak nelayan yang sudah sadar. Masyarakat juga banyak yang peduli. Kalau ada yang nge-bom langsung dilaporin," katanya.
Bayu melihat kegiatan memancing ini memiliki dampak yang luar biasa bagi pengembangan ekonomi setempat dari sektor pariwisata, terlebih karena efeknya berantai.
 (Foto: Bayu Noer) |
Ia mencontohkan setiap pemancing tidak hanya bayar untuk sekadar sewa kapal saja, tapi juga menginap, dan beberapa keperluan lainnya.
Sebagai contoh, Bayu menyebut nama Kuala Rompin di Malaysia yang sudah menjadikan memancing sebagai atraksi wisata kelas dunia.
"Harusnya Indonesia bisa lebih hebat jika diregulasi," ujarnya.
Terkait hal ini Bayu pernah bertanyalangsung ke Menteri Kelautan dan Perikatan, Susi Pudjiastuti, namun beliau menuturkan jika sesungguhnya pemerintah daerah setempat juga bisa mengeluarkan peraturan untuk itu.
"Bahkan ada tempat yang saya liat, justru bukan pemda yang bikin tapi masyarakat yang peduli. Itu luar biasa menurut saya," katanya.
[Gambas:Youtube]
(ard)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER