Sarapan Bikin Pembakaran Karbohidrat Saat Olahraga Efektif

Jakarta, CNN Indonesia -- Sarapan punya peran penting bagi aktivitas manusia sehari-hari. Tanpa sarapan, tubuh akan terasa lemas, apalagi bagi Anda yang bakal melakoni olahraga. Sebab, sebuah penelitian teranyar menyebutkan bahwa sarapan berpengaruh terhadap efektivitas olahraga seseorang.

Penelitian terbaru dari University of Bath, Inggris menunjukkan bahwa sarapan sebelum berolahraga dapat membuat tubuh membakar lebih banyak karbohidrat dibandingkan dengan orang yang tidak sarapan di pagi hari. Makan sebelum olahraga juga membantu tubuh mencerna makanan lebih cepat setelah selesai beraktivitas.

Studi ini melihat dampak sarapan terhadap olahraga. Dampak itu didapat melalui analisis terhadap 12 pria yang hendak berolahraga. Para partisipan diberi semangkuk bubur berbahan dasar susu. Selang tiga jam kemudian, mereka diminta berolahraga. Peneliti lalu menghitung kadar gula darah dan glikogen para partisipan.

Lihat juga: 7 Tanda Tubuh Kurang Olahraga

Hasilnya, peneliti mendapati bahwa sarapan dapat meningkatkan kemampuan tubuh membakar karbohidrat, termasuk di antaranya yang telah tersimpam di dalam otot.

"Kami menemukan bahwa sarapan sebelum aktivitas fisik meningkatkan pembakaran karbohidrat selama latihan. Karbohidrat ini tidak hanya berasal dari sarapan yang baru saja dimakan, tetapi juga dari karbohidrat yang tersimpan di otot-otot sebagai glikogen," kata salah satu anggota peneliti yang terlibat dalam studi, Rob Edinburgh, dilansir dari Metro.co.uk.

Penelitian ini juga menemukan bahwa sarapan juga mampu meningkatkan laju tubuh untuk memproses pencernaan dan pengurain makanan setelah aktivitas fisik dilakoni.

Lihat juga: 4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan saat Sarapan

"Ini merupakan penelitian pertama yang menguji respons tubuh terhadap makanan saat sarapan sebelum berolahraga. Kami menemukan bahwa, sarapan sebelum olahraga meningkatkan kecepatan tubuh dalam mencerna, menyerap, dan memetabolisme karbohidrat," ujar anggota peneliti lainnya, Javier Gonzalez.

Namun, hasil penelitian ini belum berlaku secara umum. Para peneliti menyadari bahwa sampel partisipan yang digunakan masih terlalu kecil sehingga belum dapat digeneralisasi. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan demi mendapatkan hasil yang lebih valid. (asr/chs)