Kenali Tanda-tanda Kerusakan Saraf Tepi

Asri Wulandari | CNN Indonesia
Senin, 20 Agu 2018 16:10 WIB
Saat sarat tepi mengalami kerusakan, organ tubuh tak bakal berfungsi dengan baik.
ilustrasi otak (REUTERS/Neil Hall)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organ tubuh tak bakal berfungsi dengan baik jika sistem saraf mengalami kerusakan. Ketika sistem saraf rusak, pengiriman impuls dari otak--sebagai sistem saraf pusat--ke seluruh bagian tubuh akan terhambat.

Gangguan ini dikenal dengan istilah peripheral neuropathy alias kerusakan saraf tepi. Berbagai hal bisa jadi penyebabnya, mulai dari cedera, penyakit autoimun, diabetes, stroke, ataupun efek samping obat.

Beberapa gejala biasanya bakal muncul di awal kerusakan saraf yang bisa berdampak pada risiko permanen--seperti kelumpuhan--jika tidak ditangani dengan cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Melansir HealthLine, berikut beberapa gejala kerusakan saraf tepi.

1. Kesemutan

Banyak orang menganggap enteng kesemutan. Padahal, kesemutan bisa menjadi salah satu tanda dari kerusakan saraf tepi. Gejala ini bakal tampak ketika seseorang merasa kesemutan di sekitar tangan dan kaki, utamanya di bagian jari.

Wajar jika kesemutan terjadi sementara. Namun, jika gejala ini muncul berulang dan dalam jangka waktu yang lama, Anda perlu berkonsultasi pada pihak medis.

2. Rasa sakit dan linu

Rasa panas terbakar atau kesemutan biasanya akan menjalar dari punggung ke bagian kaki. Hal itu akan membuat panggul terasa nyeri. Dalam kondisi itu, artinya saraf skiatik--saraf yang memanjang dari sumsum tulang belakang ke panggul--sedang tertekan alias rusak.


3. Kesulitan bergerak

Kerusakan saraf bisa menghambat aliran darah, yang ujung-ujungnya menyebabkan tubuh terasa kaku dan sulit bergerak.

Kerusakan saraf yang terjadi di saraf motorik ini bisa berujung pada kelumpuhan. Gejala ini memberikan sinyal jika ada masalah serius yang perlu ditangani.

4. Respons otak melambat

Kerusakan saraf juga bisa berdampak pada melambatnya otak dalam merespons berbagai hal. Hal ini disebabkan oleh saraf sensorik yang tidak bekerja semestinya.


Sebagai contoh, Anda tak akan menyadari ketika tangan Anda terluka akibat terbakar. Dalam kasus ini, saraf sensorik 'diam' dan tak memberikan informasi pada otak tentang kondisi tangan yang terluka. Diamnya saraf sensorik ini menandakan adanya kerusakan pada sistem saraf.

5. Sakit kepala

Sakit kepala yang terjadi hanya sekali waktu masih terbilang wajar. Tapi, jangan anggap remeh sakit kepala yang terjadi berulang dan dalam waktu yang lama. Pasalnya, sakit kepala dalam waktu lama bisa disebabkan oleh terjepitnya saraf di bagian leher. (asr/chs)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER