Paparan Sinar Biru Gawai Bikin Kulit Lebih Cepat Tua

asr | CNN Indonesia
Selasa, 28 Agu 2018 08:02 WIB
Tak cuma menyebabkan kerusakan mata, tapi para dermatologis meyakini bahwa sinar biru pada gawai berdampak pula pada penuaan kulit.
Ilustrasi. KaboomPics
Jakarta, CNN Indonesia -- Melepaskan diri dari gawai sangat mustahil dilakoni di zaman kiwari. Berbagai informasi soal pengaruh buruk sinar biru yang telah banyak diketahui tak juga membikin orang-orang mengurangi penggunaan gawainya.

Sebagian besar tahu bahwa penggunaan gawai dalam waktu lama berdampak pada kerusakan mata, gangguan pola tidur, dan mempersulit fokus seseorang. Namun, ada sedikit kabar yang jarang diketahui dan bisa membuat para penghobi swafoto ketakutan: sinar biru dari gawai bisa membuat seseorang tampak lebih tua.

Pelakunya adalah high-energy visible light alias HEV. Sinar ini merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik dengan energi yang besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diskursus soal dampak sinar biru gawai pada penuaan dini menjadi topik yang masih hangat diperbincangkan sampai saat ini. Meski belum ada penelitian yang menjawab betul persoalan ini, namun sejumlah pakar kecantikan mengklaim bahwa dampak yang dihasilkan HEV sama buruk dengan radiasi sinar UV yang selama ini selalu jadi 'tersangka' penuaan kulit wajah.

Sebagaimana diketahui, radiasi sinar UV mempercepat terbentuknya kerutan, flek hitam, dan hiperpigmentasi. Lebih jauh lagi, paparan sinar matahari juga berisiko mendorong sel-sel kanker pada kulit berkembang.

Korelasi antara penuaan dini dan penggunaan gawai ini muncul akibat HEV, yang disebut para peneliti, juga hadir melalui sinar matahari di siang hari. "Namun, dengan tingginya penggunaan televisi, komputer, dan ponsel pintar, kita dibombardir lebih banyak (HEV) ketimbang sebelumnya," ujar Direktur Edukasi Luzern Laboratories, Lisa Marie Garguilo, mengutip Well and Good.


Sinar biru dinilai mampu menghambat produksi kolagen pada kulit. Tak cuma itu, sinar biru juga merangsang produksi melamin dan tirosin penyebab radikal bebas. Paparan sinar biru rentan penuaan kulit wajah.

Menukil The Guardian, dokter kulit Andres Birnie, mengatakan bahwa ada beberapa data yang menunjukkan dampak HEV pada kulit. Salah satunya adalah penelitian pada 2014 lalu yang menemukan bahwa hiperpigmentasi di sekitar dahi dan mata bisa lebih banyak muncul pada orang berjenis kulit gelap yang sering terpapar HEV.

Dampak HEV pada kulit juga dibuktikan oleh banyaknya pasien Birnie yang mengeluhkan hiperpigmentasi kulit meski telah menggunakan produk-produk sunblock SPF50 'bintang lima'. Sebagaimana manusia masa kini pada umumnya, para pasien itu juga diketahui sulit melepaskan diri dari penggunaan gawai.


"Selain hadir di siang hari, HEV juga dipancarkan oleh lampu neon dan LED, termasuk layar TV, ponsel pintar, dan komputer. Jadi masuk akal ketika HEV bisa merusak kulit sebagaimana yang dilakukan UVA dan UVB," jelas Birnie.

Kendati demikian, hingga saat ini sejumlah dermatologis masih skeptis tentang tingkat kerusakan kulit yang disebabkan oleh HEV. "Sampai penelitian tentang ini benar-benar selesai dilakukan, ada baiknya Anda terus melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet dengan produk-produk 'bintang lima'," kata Birnie. (asr/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER