Glioblastoma, Penyakit yang Merenggut Nyawa John McCain

Agung Rahmadsyah | CNN Indonesia
Minggu, 26 Agu 2018 14:32 WIB
Glioblastoma atau tumor otak tidak seperti tumor pada umumnya yang dimulai dari tubuh kemudian menyebar ke otak.
John McCain, tokoh politik senior Amerika Serikat, diketahui menderita glioblastoma sebelum ia wafat di usia 81 tahun. (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah berita duka datang dari benua Amerika, seorang tokoh politik senior Amerika Serikat John McCain meninggal di usia 81 tahun, Minggu (26/8). Ia diketahui menderita glioblastoma, kanker otak yang agresif.

Sejak awal tahun ini, McCain sudah tidak pernah terlihat di Washington. Belakangan, ia bahkan menghentikan segala bentuk pengobatan penyakitnya itu.

Glioblastoma tidak seperti tumor otak pada umumnya yang dimulai dari tubuh kemudian menyebar ke otak, penyakit ini justru terbentuk dari sel berbentuk bintang di otak, yang disebut dengan astrosit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip CNN.com, Asosiasi Tumor Otak Amerika Serikat menyebutkan gelaja peyakit ini meliputi sakit kepala, mual, muntah, hingga kejang.

Selain itu gelaja penyakit ini bisa mengakibatkan sebagian tubuh lumpuh, kesulitan berbicara, hingga gangguan daya pandang seseorang. Semua gejala ini bergantung dari lokasi tumor tersebut.

Seorang dokter yang terut terlibat menangani John McCain, Dr Sanjay Gupta mengatakan tidak ada penanganan yang spesifik untuk penyakit ini.


"Glioblastoma adalah kanker yang sangat jahat, artinya harus dioperasi sesegera mungkin," ujarnya seperti yang dikutip dari CNN, Minggu (26/8).

"Penyakit ini harus ditangani dengan serius dengan kemoterapi dan radiasi."

Ketika kanker berkembang dengan sangat cepat, Gupta menambahkan, ini berarti selnya sedang menjalar dan mulai menyerang bagian yang lainnya melalui aliran darah.

Menurut asosiasi tumor otak Amerika Serikat tidak ada waktu baku terkait penangannya glioblastoma, namun biasanya berkisar antara 14 bulan hingga tiga tahun.

Berdasarkan hasil penelitian asosiasi tumor otak Amerika Serikat tahun 2009, sekitar 10 persen penderita Glioblastoma memiliki kesempatan hidup lima tahun atau lebih lama jika ditangani dengan cepat dan tepat.

(agr/bir)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER