Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus perundungan pada anak-anak dan remaja sering berakhir tragis. Karena tak tahan akan penindasan, banyak korban perundungan yang mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri.
Teranyar, nasib nahas menimpa seorang bocah berusia sembilan tahun di Denver, Colorado, Amerika Serikat. Setelah di-
bully lantaran mengaku gay, Jamel Myles, melakukan aksi bunuh diri di pekan pertamanya masuk sekolah. Sang ibu, Leia Pierce menuturkan, putranya menghabiskan nyawanya sendiri pada Kamis (23/8) di kediaman mereka.
"Dia pergi ke sekolah dan berkata ingin mengaku bahwa dirinya gay," kata Leia pada media lokal
KDVR sebagaimana dikutip dari
AFP. Pengakuan itu muncul lantaran Jamel merasa 'bangga' menjadi seorang gay.
Jamel juga sempat bercerita pada kakak perempuannya bahwa teman-temannya di sekolah menyuruhnya untuk bunuh diri. "Saya sedih karena dia tak datang pada saya," imbuh Leia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak sekolah, Joe Shoemaker Elementary School, menindaklanjuti dengan menyediakan tenaga konseling untuk menangani para siswa yang mendapatkan masalah di sekolah.
Tak cuma itu, pihak sekolah juga telah mengirimkan surat kepada orang tua terkait tragedi yang terjadi dan menawarkan bantuan yang diperlukan.
Leia berharap agar kematian puteranya akan meningkatkan kesadaran publik tentang dampak buruk perundungan.
"Kita seharusnya punya andil dalam bullying. Anak-anak juga perlu tahu soal kesalahan ini. Seorang anak tentu tidak ingin seseorang melakukan ini padanya," kata Leia.
Orangtua, kata Leia, juga harus bisa bertanggung jawab. Bagaimanapun orangtua berperan besar dalam perkembangan pola pikir anak.
------
CatatanJika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, masalah krisis emosional, atau mengenal orang dalam kondisi tersebut, hubungi pihak yang bisa membantu, misalnya Komunitas
Save Yourselves, Yayasan Sehat Mental Indonesia (line @konseling.online), atau
Tim Pijar Psikologi.
(asr/chs)