Pengakuan Wanita Sydney yang Jadi Sugar Baby Demi Gaya Hidup

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 03:52 WIB
Ketika biaya hidup semakin tinggi namun tak diimbangi dengan lapangan pekerjaan, gaji tinggi banyak gadis belia memilih jalan pintas dapat uang.
ilustrasi sugar baby (REUTERS/Jorge Silva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika biaya hidup menjadi semakin tinggi namun tak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan dan gaji yang tinggi banyak gadis belia yang memilih jalan pintas untuk dapat uang banyak.

Yang mengejutkan, banyak wanita muda yang tergoda oleh sugar daddies dan memilih menjadi sugar baby alias wanita muda simpanan. Tujuannya agar mereka bisa mendapatkan uang banyak dengan cara mudah tanpa harus melakukan apapun. Meskipun itu hal yang salah, namun banyak yang menghalalkannya karena berbagai alasan. 

Sebut saja dia Gemma, seorang mahasiswa dari Sydney. Dia seorang sugar baby berusia 19 tahun yag memiliki sugar daddy berusia 38 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gemma bertemu dengan sugar daddy-nya melalui sebuah situs pencarian sugar baby online di Australia. Dia mengaku hanya mendaftar karena coba-coba.

Sang sugar daddy selalu menghujani Gemma dengan beragam hadiah barang mewah dan memberinya uang saku mingguan sebesar US$1.000.

Sebagai gantinya, mereka bertemu sebulan sekali atau saling bicara lewat telepon sesekali.

"Dia tinggal di negara bagian lain, jadi kami berhubungan lewat telepon," katanya dikutip dari Daily Mail.

Mungkin banyak yang menyangsikan hubungan sugar baby dan sugar baby ini hanya sebatas itu. Tak dimungkiri kalau sugar daddy-sugar baby ini identik dengan hubungan seksual. Tapi Gemma membantahnya.

"Saya tidak pernah berhubungan intim dengannya," kata Gemma.


Dia mengatakan saat sugar daddy mengunjunginya, mereka hanya akan keluar untuk minum kopi atau makan bersama. Tentu saja sugar daddy akan membawanya pergi belanja.

Ketika pergi belanja, dia akan membelikan apa saja yang diinginkan Gemma, termasuk pakaian sampai tas desainer ternama dengan harga mahal.

"Awalnya sangat sulit buat saya untuk bisa terbiasa mendapatkan semua hadiah ini. Dia membuat saya mengirimkan daftar keinginan dari semua yang saya inginkan. Jadi dia bisa mengejutkan saya dengan barang-barang yang saya mau ketika dia datang ke sini," ucapnya.

"Kami berteman sangat baik dan bisa ngobrol banyak hal. Setelah pertemuan pertama kami, dia mulai memberi saya US$1.000 per minggu untuk membantu mempertahankan gaya hidup saya, meskipun dia jauh."

Gemma sendiri mengatakan bahwa si sugar daddy-nya termasuk orang yang sangat murah hati.

"Saya tidak punya banyak pengeluaran harian, jadi sejujurnya saya memakainya untuk membeli barang-barang bagus untuk diri sendiri dan teman-teman. Saya juga menyimpan uangnya dalam jumlah yang cukup banyak."


Sadar bahwa dia tak melakukan hal yang umum dilakukan orang, dia pun tak bercerita akan 'pekerjaannya' kepada banyak orang. Dia hanya bicara jujur pada beberapa teman dekatnya. Ada banyak orang yang berasumsi tentang darimana uang yang didapatkan untuk memenuhi gaya hidupnya itu.

Gemma sendiri mengaku, sebagai mahasiswa, gaya hidupnya termasuk cukup jet set. Dia bercita-cita menjadi seorang perancang busana dan selalu menikmati aneka makanan enak dan mewah. Jadi dia mengklaim cara ini sesuai dengan gaya hidupnya. 

"Hubungan saya dengan sugar daddy sama sekali tidak seperti pekerja seks. Komponen finansial adalah komponen kecil," ucapnya membela diri.

Hanya saja saat ini Gemma mengaku sudah tak lagi menjadi sugar baby. Saat ini dia sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang ditemuinya di dunia nyata. Hanya saja dia masih memiliki profil di situs tersebut meski sudah tak jadi pengguna aktif.

Dia pun mengaku kalau masih berteman baik dengan sang sugar daddy. (chs)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER