Akses Menuju Amarasi Kerap Dikeluhkan Wisatawan
ANTARA | CNN Indonesia
Senin, 24 Sep 2018 09:43 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Objek wisata Kerajaan Amarasi di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memang sudah lama menjadi atraksi wisata yang menarik minat banyak wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Namun buruknya akses menuju lokasi, khususnya Jalan Ikan Foti, membuat wisatawan merasa kurang puas.
Wakil Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita), Hans Rumat, mengatakan banyak wisatawan yang berkunjung ke Amarasi mengeluhkan kondisi Jalan Ikan Foti karena rawan longsor tersebut.
"Kami selalu menginformasikan kepada wisatawan tentang kondisi jalan yang kurang memadai karena kenyamanan dan keselamatan wisatawan menjadi utama bagi pelaku wisata. Namun tetap ada wisatawan yang nekat ke Amarasi untuk melihat situs bersejarah itu," kata Hans, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (24/9).
Hans berharap pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, dan pemerintah Pusat dapat segera membenahi ruas jalan Ikan Foti di Kabupaten Kupang karena kunjungan wisatawan mananegara ke lokasi situs kerajaan Amarasi semakin meningkat.
Menurutnya apabila ruas jalan Ikan Foti diperbaiki maka arus kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara semakin meningkat. Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat melalui sektor wisata.
Situs Kerajaan Amarasi telah masuk dalam paket wisata bagi wisatawan mancanegara yang datang ke daerah ini. Ojek wisata budaya ini cukup diminati oleh wisman dari Eropa.
Wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Kupang, Hans menambahkan, selalu berniat mendatangi situs Kerajaan Amarasi untuk melihat secara langsung situs bersejarah yang telah mendunia.
Situs kerajaan Amarasi, Hans menambahkan, menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang diminati wisatawan ketika berkunjung ke Kabupaten Kupang.
Amarasi adalah sebuah kerajaan tradisional di Timor Barat. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah politik Timor selama abad ke-17 dan 18, menjadi negara klien dari kolonial Portugal, dan kemudian menjadi bagian dari Hindia Belanda.
(agr)
Wakil Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita), Hans Rumat, mengatakan banyak wisatawan yang berkunjung ke Amarasi mengeluhkan kondisi Jalan Ikan Foti karena rawan longsor tersebut.
"Kami selalu menginformasikan kepada wisatawan tentang kondisi jalan yang kurang memadai karena kenyamanan dan keselamatan wisatawan menjadi utama bagi pelaku wisata. Namun tetap ada wisatawan yang nekat ke Amarasi untuk melihat situs bersejarah itu," kata Hans, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (24/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hans berharap pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, dan pemerintah Pusat dapat segera membenahi ruas jalan Ikan Foti di Kabupaten Kupang karena kunjungan wisatawan mananegara ke lokasi situs kerajaan Amarasi semakin meningkat.
Menurutnya apabila ruas jalan Ikan Foti diperbaiki maka arus kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara semakin meningkat. Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat melalui sektor wisata.
Situs Kerajaan Amarasi telah masuk dalam paket wisata bagi wisatawan mancanegara yang datang ke daerah ini. Ojek wisata budaya ini cukup diminati oleh wisman dari Eropa.
Wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Kupang, Hans menambahkan, selalu berniat mendatangi situs Kerajaan Amarasi untuk melihat secara langsung situs bersejarah yang telah mendunia.
Situs kerajaan Amarasi, Hans menambahkan, menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang diminati wisatawan ketika berkunjung ke Kabupaten Kupang.
Amarasi adalah sebuah kerajaan tradisional di Timor Barat. Kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah politik Timor selama abad ke-17 dan 18, menjadi negara klien dari kolonial Portugal, dan kemudian menjadi bagian dari Hindia Belanda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER