Mempromosikan Pariwisata Indonesia Melalui Surfing

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 28 Sep 2018 14:09 WIB
Menko Luhut baru saja menerima perwakilan dari Liga Selancar Dunia terkait niatnya untuk mengadakan turnamen di beberapa wilayah Indonesia
Seorang surfer di Cimaja. (Foto: CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia adalah negara yang dianugerahi potensi bahari yang seakan tidak habisnya untuk dinikmati. Bahkan kalangan peselancar (surfer) kerap menjuluki Indonesia sebagai disneyland-nya surfing, karena banyaknya lokasi untuk berselancar di Indonesia.

Belum lama ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut B. Pandjaitan, menerima perwakilan dari Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) terkait niatnya untuk mengadakan turnamen di wilayah-wilayah selancar Indonesia.

World Surf League adalah badan pengelola bagi peselancar profesional, dan didedikasikan untuk mencari bakat peselancar-peselancar terbaik dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di New York, Amerika Serikat, Minggu (23/9) malam waktu setempat, Menko Luhut menemui dua orang perwakilan dari WSL, Joe Carr (Chief Strategy Officer) dan Graham Stapelberg (General Manager).

"Kami merasa perlu bekerja sama lebih lagi dengan pemerintah untuk pariwisata bukan saja tempat yang sudah dikenal, tetapi juga tempat-tempat bagus dan indah yang cocok untuk kompetisi," kata Stapelberg, seperti yang dikutip dari situs Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jumat (28/9).

Menko Luhut menyambut baik ide dari Liga Selancar Dunia, sambil menjelaskan bahwa pemerintah saat ini juga fokus pada pembangunan di bidang pariwisata.

"Ini ide yang baik, turnamen selancar dunia bisa dukung promosi wisata Indonesia yang sedang giat membangun bidang pariwisata," kata Menko Luhut menanggapi ide tersebut.

Carr menjelaskan kepada Menko Luhut, hingga tahun 90-an Bali masih dikenal sebagai surganya surfer, pantai-panti yang menjadi incaran para peselancar adalah Uluwatu, Padang-Padang, dan Kuta.

Biasanya para peselancar laut mencari pantai yang sepi dan laut yang ombaknya tinggi dan menantang.

"Lalu di akhir 90an peselancar laut dunia mulai mencari pantai-pantai yang lebih sepi dengan pantai-pantai dengan ombak yang layak untuk berselancar, tempat lain yang menurut mereka punya tantangan tersendiri seperti Pulau G di Nias dan Desert Point di Lombok," katanya.

Stapelberg mengatakakan liganya memiliki pasar turnamen terbesar di Australia dan Amerika Serikat dengan jumlah penonton sebanyak dua juta orang.

[Gambas:Instagram]

Liga Selancar saat ini sedang mengeksplorasi kemungkinan mengadakan kompetisi di Bali atau Indonesia, dan wilayah lain seperti di Afrika.

Menurutnya ini bisa menjadi ajang promosi untuk pariwisata Indonesia seperti Gili di Lombok dan Mentawai di Sumatera Barat, terutama untuk pasar Amerika dan Australia.

"Untuk memulainya kami ingin mulai dengan pembuatan iklan produk-produk untuk para peselancar di wilayah-wilayah selancar laut Indonesia yang belum dikenal publik," kata Stapelberg.

Mempromosikan Pariwisata Indonesia Melalui <i>Surfing</i>Surfer profesional asal Cimaja, Dede Suryana. (Foto: Courtesy of HYD Bule)

Liga ini merencanakan untuk membuat turnamen di Lombok untuk membantu menarik kembali para wisatawan ke Lombok, dilanjutkan dengan penyelenggaraan turnamen di Nias sekitar bulan September tahun depan.

Carr menuturkan organisasinya ini pernah mengadakan turnamen selancar dunia di Bali tahun lalu, dan menurut survey yang dilakukan pihak ketiga, dampak ekonominya bisa mencapai US$12 juta atau sekitar Rp178,6 miliar, serta membuka ratusan lapangan kerja untuk masyarakat setempat.

Menanggapi hal tersebut, Menko Luhut mengatakan pemerintah akan membantu ia meminta Liga untuk datang lagi mendata apa yang mereka butuhkan dan apa yang bisa dilakukan pemerintah.

"Kami sudah membangun infrastruktur di sana, sehingga memudahkan akses untuk para peselancar Bali, Nias, Mentawai. Kita juga bisa menyampaikan pesan terkait penanganan sampah plastik di laut," ujar Menko Luhut.

"Jika selancar laut ini bisa masuk Olimpiade, maka ini bisa jadi ajang pencarian bakat atlit kita." (agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER