HARI INTERSEKS SEDUNIA
Interseks, Mereka yang 'Terjebak' di Dunia Dua Kelamin
CNN Indonesia
Jumat, 26 Okt 2018 16:51 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam dunia gender biner, seseorang hampir pasti berkembang dan hidup dengan dua pilihan karakter dan gender: perempuan dan laki-laki.
Namun, di luar itu, ada beberapa orang 'ajaib' yang terlahir dengan gender alternatif. Mereka disebut sebagai interseks, kelompok orang yang tidak bisa didefinisikan sebagai perempuan atau laki-laki secara biologis.
Hari ini, Jumat (26/10), diperingati sebagai Hari Interseks Sedunia. Peringatan ini digunakan sebagai wadah untuk menyuarakan hak para interseks.
Peringatan ini menandai aksi massa pertama yang dilakukan kaum interseks pada 22 tahun silam di Boston, Amerika Serikat.
Secara medis, istilah interseks merujuk pada variasi karakteristik kelamin yang membuat seseorang tidak dapat diidentifikasi sebagai perempuan atau laki-laki. Ibarat spektrum warna, interseks adalah sesuatu yang tak dapat diklasifikasi. Interseks bingung dengan gender yang menempel di tubuhnya.
Anick, misalnya, pria 23 tahun yang terlahir sebagai interseks. Sejak kecil, Anick tak pernah berani pergi ke kamar mandi sendiri. Setiap ingin pergi ke kamar mandi, dia mesti meminta ayah dan ibunya menemani berdiri di samping pintu. Anick, seperti bocah perempuan seumuran, ketakutan jika ada yang mengganggu.
Perilaku Anick ini hanya bagian kecil dari kehidupan interseks yang rumit, yang terus tersembunyi di dalam dirinya.
Anick lahir dengan jenis kelamin yang ambigu. Kromosom XY--kromosom bagi perempuan dan laki-laki--tumbuh di dalam tubuhnya.
Saat lahir, dokter memutuskan bahwa Anick adalah seorang pria yang ditandai dengan hadirnya organ seksual selayaknya pria. "Tapi saat saya tumbuh besar, hal-hal justru tak menunjukkan itu," ujar Anick, mengutip Huffington Post.
Istilah interseks mencakup lebih dari 40 variasi yang berbeda. Beberapa terlahir dengan anatomi organ genital selayaknya perempuan, tapi dengan kromosom pria atau sebaliknya.
Di luar itu, jelas masih banyak lagi kategori interseks yang hadir pada manusia. Bahkan, beberapa interseks terlahir dengan ovarium dan testis sekaligus.
Tengok saja kisah Jack, bocah kecil yang terlahir sebagai interseks pada 2014 lalu. Jack lahir dengan anatomi perempuan dan laki-laki. Dia memiliki ovarium, sekaligus juga testis.
Saat lahir, identitas gender Jack tak langsung bisa dijelaskan. Saat itu, dokter yang menangani membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa menentukannya.
Orang tua Jack, Juliet dan Will Swire, menyembunyikan kelahiran Jack selama beberapa waktu.
"Kami tidak tahu apakah bayi kami laki-laki atau perempuan," ujar Juliet, mengutip The Guardian. "Kami diam, karena kami takut orang akan memandangnya buruk."
Kendati demikian, Juliet terus berusaha untuk menentukan identitas gender Jack. Baginya, Jack adalah seorang bayi laki-laki. Dia membelikan Jack selimut berwarna biru dan boneka Teddy Bear bertuliskan 'I'm a boy'. Namun, Jack tak juga menunjukkan karakternya sebagai bocah laki-laki.
Secara global, United Nations High Commissioner of Human Right menyebut 1,7 persen populasi dunia merupakan interseks. Setiap 1 dari 2 ribu bayi terlahir sebagai interseks.
Dulu, interseks dikenal dengan istilah hermaprodit. Namun, seiring berjalannya waktu, dunia medis menyebutnya sebagai disorder of sex development (DSD). Sementara Indonesia, interseks kerap disebut sebagai 'kelamin ganda'.
Menyitat laman Intersex Society of North America (ISNA), interseks adalah kategori gender yang dibangun secara sosial dengan mencerminkan variasi biologis yang ada di dalamnya.
Interseks tak ubahnya spektrum warna. Teori telah menjelaskan berbagai warna, mulai dari merah, biru, hijau, dan kuning. Tapi di luar itu, ada pula warna yang ambigu, yang tak bisa dijelaskan.
"Dengan cara yang sama, alam menghadirkan spektrum anatomi seks. Sistem genital manusia lahir bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan morfologi," tulis ISNA. (asr/chs)
Namun, di luar itu, ada beberapa orang 'ajaib' yang terlahir dengan gender alternatif. Mereka disebut sebagai interseks, kelompok orang yang tidak bisa didefinisikan sebagai perempuan atau laki-laki secara biologis.
Hari ini, Jumat (26/10), diperingati sebagai Hari Interseks Sedunia. Peringatan ini digunakan sebagai wadah untuk menyuarakan hak para interseks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara medis, istilah interseks merujuk pada variasi karakteristik kelamin yang membuat seseorang tidak dapat diidentifikasi sebagai perempuan atau laki-laki. Ibarat spektrum warna, interseks adalah sesuatu yang tak dapat diklasifikasi. Interseks bingung dengan gender yang menempel di tubuhnya.
Anick, misalnya, pria 23 tahun yang terlahir sebagai interseks. Sejak kecil, Anick tak pernah berani pergi ke kamar mandi sendiri. Setiap ingin pergi ke kamar mandi, dia mesti meminta ayah dan ibunya menemani berdiri di samping pintu. Anick, seperti bocah perempuan seumuran, ketakutan jika ada yang mengganggu.
Perilaku Anick ini hanya bagian kecil dari kehidupan interseks yang rumit, yang terus tersembunyi di dalam dirinya.
Anick lahir dengan jenis kelamin yang ambigu. Kromosom XY--kromosom bagi perempuan dan laki-laki--tumbuh di dalam tubuhnya.
Saat lahir, dokter memutuskan bahwa Anick adalah seorang pria yang ditandai dengan hadirnya organ seksual selayaknya pria. "Tapi saat saya tumbuh besar, hal-hal justru tak menunjukkan itu," ujar Anick, mengutip Huffington Post.
Istilah interseks mencakup lebih dari 40 variasi yang berbeda. Beberapa terlahir dengan anatomi organ genital selayaknya perempuan, tapi dengan kromosom pria atau sebaliknya.
Di luar itu, jelas masih banyak lagi kategori interseks yang hadir pada manusia. Bahkan, beberapa interseks terlahir dengan ovarium dan testis sekaligus.
Tengok saja kisah Jack, bocah kecil yang terlahir sebagai interseks pada 2014 lalu. Jack lahir dengan anatomi perempuan dan laki-laki. Dia memiliki ovarium, sekaligus juga testis.
Saat lahir, identitas gender Jack tak langsung bisa dijelaskan. Saat itu, dokter yang menangani membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa menentukannya.
Orang tua Jack, Juliet dan Will Swire, menyembunyikan kelahiran Jack selama beberapa waktu.
"Kami tidak tahu apakah bayi kami laki-laki atau perempuan," ujar Juliet, mengutip The Guardian. "Kami diam, karena kami takut orang akan memandangnya buruk."
Kendati demikian, Juliet terus berusaha untuk menentukan identitas gender Jack. Baginya, Jack adalah seorang bayi laki-laki. Dia membelikan Jack selimut berwarna biru dan boneka Teddy Bear bertuliskan 'I'm a boy'. Namun, Jack tak juga menunjukkan karakternya sebagai bocah laki-laki.
Secara global, United Nations High Commissioner of Human Right menyebut 1,7 persen populasi dunia merupakan interseks. Setiap 1 dari 2 ribu bayi terlahir sebagai interseks.
Dulu, interseks dikenal dengan istilah hermaprodit. Namun, seiring berjalannya waktu, dunia medis menyebutnya sebagai disorder of sex development (DSD). Sementara Indonesia, interseks kerap disebut sebagai 'kelamin ganda'.
Menyitat laman Intersex Society of North America (ISNA), interseks adalah kategori gender yang dibangun secara sosial dengan mencerminkan variasi biologis yang ada di dalamnya.
Interseks tak ubahnya spektrum warna. Teori telah menjelaskan berbagai warna, mulai dari merah, biru, hijau, dan kuning. Tapi di luar itu, ada pula warna yang ambigu, yang tak bisa dijelaskan.
"Dengan cara yang sama, alam menghadirkan spektrum anatomi seks. Sistem genital manusia lahir bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan morfologi," tulis ISNA. (asr/chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER