Jakarta, CNN Indonesia --
Makan besar di malam hari sulit dihindari. Sajian makan malam yang dihidangkan di atas meja jelas menggoda. Namun, makan besar di malam hari tak sepenuhnya baik untuk kesehatan.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa makan besar di malam hari membuat tubuh menyimpan kalori dalam bentuk lemak daripada membakarnya.
Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa aktivitas makan besar di malam hari juga akan memengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa kasus, kebiasaan makan besar di malam hari bisa dikategorikan sebagai gangguan, seperti sindrom makan malam, kondisi umum pada orang dengan obesitas.
Secara umum, Anda disarankan untuk menunggu dua hingga tiga jam antara makan terakhir dan waktu tidur. Rentang waktu ini diperlukan untuk proses pencernaan sekaligus mencegah masalah seperti sakit maag di malam hari dan insomnia.
Berikut efek makan besar di malam hari diambil dari berbagai sumber.
GERD atau gejala mulas akibat asam lambungKondisi ini terjadi ketika otot
sfingter di belakang kerongkongan tidak menutup dengan benar. Akibatnya, isi perut bocor kembali ke bagian esofagus yang menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan.
Hal tersebut bisa diperburuk dengan aktivitas makan besar sebelum tidur. Aktivitas makan dapat memicu produksi asam. Berbaring tepat setelah makan bakal menyebabkan asam lambung mengalir kembali melalui esofagus.
Gangguan tidurSetelah makan, metabolisme tubuh akan meningkat. Hal itu membuat seseorang sulit tertidur.
Selain itu, berbaring dengan sejumlah makanan besar di perut juga tak akan nyaman untuk tubuh.
Kebiasaan ini bisa berakibat jangka panjang. Kurang tidur bisa menyebabkan kelelahan di siang hari, mengganggu ingatan dan konsentrasi, serta meningkatkan rasa lapar.
Menambah berat badanPerdebatan tentang penambahan berat badan akibat makan malam sebelum tidur masih terus terjadi.
Sebuah penelitian di Northwestern University mengungkapkan bahwa makan di malam hari memengaruhi berat badan.
Namun, penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam jurnal
Eating Behaviour justru tidak menemukan korelasi antara kenaikan berat badan dan aktivitas makan besar di malam hari.
(asr)