Jepang Berencana Bagikan Rumah Secara Cuma-cuma
fey | CNN Indonesia
Jumat, 23 Nov 2018 19:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mengurangi angka bangunan kosong yang kian menumpuk, Pemerintah Jepang berencana membagikan bangunan kosong di negaranya secara cuma-cuma.
Selain memberikan rumah secara gratis, pemerintah juga akan menawarkan dana untuk renovasi properti tersebut.
Mengutip Travel and Leisure pada Kamis (22/11), setidaknya ada delapan juta rumah terbengkalai di penjuru Jepang yang akan dijual dengan harga sangat murah sampai yang bakal dibagikan gratis.
Rumah-rumah itu menjadi tak terurus karena bencana alam dan turunnya angka populasi di wilayah tersebut.
Namun, ada pula kabar yang mengatakan bahwa perkara mistis dan tahayul kerap menjadi alasan penghuni meninggalkan rumah-rumah itu.
Dengan keadaan yang cukup buruk dan stigma yang melekat, kesulitan menjual rumah dengan harga normal alih-alih jadi konsekuensi.
Belum lagi, sebanyak 70 persen penduduk di kota-kota besar seperti Tokyo kini memilih bermukim di apartemen.
Sebuah perusahaan konsultan teknologi di Jepang, Nomura Research Institute (NRI), memprediksikan jumlah rumah terbengkalai dapat terus meningkat hingga 21,7 juta unit hingga tahun 2033.
Angka tersebut hampir sepertiga dari jumlah rumah di Jepang.
"Jika hal ini terus berlanjut, mungkin pembatasan konstruksi baru harus dilakukan. Namun hal itu bisa berdampak besar pada ekonomi," ujar Wataru Sakakibara selaku konsultan senior di NRI.
(agr)
Selain memberikan rumah secara gratis, pemerintah juga akan menawarkan dana untuk renovasi properti tersebut.
Mengutip Travel and Leisure pada Kamis (22/11), setidaknya ada delapan juta rumah terbengkalai di penjuru Jepang yang akan dijual dengan harga sangat murah sampai yang bakal dibagikan gratis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:FOTO: Pemandangan Kesendirian di Jepang |
Rumah-rumah itu menjadi tak terurus karena bencana alam dan turunnya angka populasi di wilayah tersebut.
Namun, ada pula kabar yang mengatakan bahwa perkara mistis dan tahayul kerap menjadi alasan penghuni meninggalkan rumah-rumah itu.
Dengan keadaan yang cukup buruk dan stigma yang melekat, kesulitan menjual rumah dengan harga normal alih-alih jadi konsekuensi.
Belum lagi, sebanyak 70 persen penduduk di kota-kota besar seperti Tokyo kini memilih bermukim di apartemen.
Lihat juga:VIDEO: Wisata Jepang dari Setouchi |
Sebuah perusahaan konsultan teknologi di Jepang, Nomura Research Institute (NRI), memprediksikan jumlah rumah terbengkalai dapat terus meningkat hingga 21,7 juta unit hingga tahun 2033.
Angka tersebut hampir sepertiga dari jumlah rumah di Jepang.
"Jika hal ini terus berlanjut, mungkin pembatasan konstruksi baru harus dilakukan. Namun hal itu bisa berdampak besar pada ekonomi," ujar Wataru Sakakibara selaku konsultan senior di NRI.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER