KALEIDOSKOP 2018
Destinasi Wisata Terbaik 2018 Pilihan CNNIndonesia.com
CNN Indonesia
Senin, 24 Des 2018 13:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Peran media sosial dalam industri pariwisata memang tidak bisa diacuhkan, banyak 'tempat baru' yang menjadi lokasi idaman banyak orang karena media sosial.
Bukan cuma indah dipandang, sebuah destinasi wisata bisa menjadi yang terbaik juga karena menawarkan sensasi berwisata yang baru, mulai dari faktor petualangan sampai kehidupan malamnya.
Berikut adalah sejumlah destinasi wisata terbaik tahun ini versi CNNIndonesia.com yang dinilai paling berkembang dalam hal promosi, kelestarian alam serta fasilitas dan layanan wisatanya:
Krui, Indonesia
Tiga tahun yang lalu nama Krui di Pesisir Barat, Lampung, Sumatera, tidak dikenal turis awam. Hanya peselancar yang gemar berpetualang yang berani menjamahnya. Hal itu dikarenakan minimnya akses dan fasilitas wisatanya.
Seiring berkembangnya sektor sport tourism yang digaungkan Kementerian Pariwisata, saat ini pemerintah Indonesia sedang merencanakan perbaikan jalur darat dari bandara terdekat di Krui.
Jika sudah jalan rayanya sudah mulus, maka perjalanan pasti tidak lagi terasa melelahkan.
Untuk turis yang ingin surfing di Krui bisa langsung menuju Pantai Tanjung Setia, Pantai Labuhan Jukung atau Pantai Way Jambu.
[Gambas:Instagram]
Lalu bagi yang ingin memancing bisa mendatangi Pulau Pisang atau Pantai Nyimbor.
Sementara itu bagi turis yang ingin jelajah wisata alam bisa berkunjung ke Goa Matu, Penangkaran Penyu di Pekon Muara Tembulih, Kebun Damar, Ekowisata Pemerihan, atau Rhino Camp Sukaraja Atas.
Cara menuju: dari Bandara Internasional Radin Inten II perjalanan bisa dilanjutkan selama kurang lebih lima jam dengan mobil sewa.
Rekomendasi tempat menginap: Cabana Surf and Stay, The Mandiri Beach Club, Villa Ono, BeOcean Krui, Lovina Krui Surf, Amy's Place Sumatra, atau The Ujung Bocur Bungalows.
Geopark Ciletuh dan Rinjani, Indonesia
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (Provinsi Jawa Barat) dan Rinjani (Provinsi Nusa Tenggara Barat) akhirnya menyandang predikat sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada bulan April 2018.
Kedua Taman Bumi ini dirasa memiliki potensi yang sangat besar dalam tiga aspek utama yakni keanekaragaman geologi, budaya, dan hayati.
Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang cukup berat untuk mempertahankan predikat yang akan diaudit setiap lima tahun sekali ini.
Canggu, Indonesia
Canggu adalah destinasi selancar favorit di selatan pulau Bali dengan pemandangan sawah dan pantai yang dapat diakses dalam waktu 45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Pantai Canggu masih mampu mempertahankan karakter khas Indonesia, dengan sawah sebagai bagian dari pemandangan sekitar dan salah satu ombak terbaik untuk berselancar di Bali.
Namun tak berhenti sampai di situ saja, kini Canggu juga menjadi alternatif keriaan lain selain Kuta dan Seminyak. Canggu diramaikan oleh turis muda cenderung hipster.
[Gambas:Instagram]
Pantai Batu Bolong, Pantai Berawa dan Pantai Echo Beach menjadi lokasi bagi turis yang ingin surfing di Canggu. Tapi karena Bali serba dekat, sebenarnya banyak juga turis yang menginap di Canggu tapi surfing di Uluwatu atau Seminyak. Jadi bisa dibilang pilihan pantainya bebas dikunjungi.
Selain pantai, kegiatan yang bisa dilakukan di Canggu ialah kongko santai. Pilihannya kongko di co-working space semacam Dojo atau Matra, berjemur di The Lawn atau La Brisa, minum kopi di Hungry Bird, Ruko Cafe atau Monsieur Spoon, atau pesta di Pretty Poison, The Slow atau Old Mans.
Cara menuju: dari Jakarta ada penerbangan setiap hari menuju Denpasar, Bali.
Rekomendasi tempat menginap: Eastin Ashta Resort Canggu, Plataran Canggu, The Slow, atau COMO Uma Canggu.
China
Sebuah laporan terbaru dari perusahaan penelitian global, Euromonitor International, menyatakan bahwa sektor pariwisata China mampu mengalahkan Perancis di tahun 2030.
Angka perjalanan wisata ke China pada tahun 2030 diprediksi mencapai 260 juta perjalanan.
Hal ini tidak mengherankan, karena Negeri Tirai Bambu ini memiliki banyak destinasi wisata alam hingga buatan yang mengundang decak kagum para turis karena kemegahannya.
[Gambas:Instagram]
Jangan hanya datang ke Beijing atau Shanghai, karena ada banyak kawasan di China yang juga layak dikunjungi, seperti Guangzhou, Gullin, Xi'an, Hunan, Guanxi, Shigatse, atau Lhasa.
Cara menuju: ada banyak penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kawasan di China dengan harga tiket mulai dari Rp3,5 juta pulang pergi. Jangan lupa juga untuk membuat visa perjalanan ke China.
Rekomendasi tempat menginap: The Opposite House, Rosewood Beijing, Alila Yangshuo, Dragontown International Youth Hostel, Peking Yard Hostel, Capella Shanghai, Jian Ye Li, The Shanghai EDITION, Hotel Éclat Beijing, Waldorf Astoria Beijing, Amandayan, atau Vue Hotel Houhai Beijing.
Singapura
Jauh sebelum film Crazy Rich Asians 'menggemparkan' dunia, Singapura sudah menjadi destinasi wisata kelas dunia. Namun tak bisa dipungkiri jika film ini membawa dampak yang signifikan bagi sektor pariwisata.
Hal ini bisa dilihat dari pergerakan sejumlah agen perjalanan wisata yang menawarkan paket perjalanan yang terinspirasi oleh film Crazy Rich Asians.
[Gambas:Instagram]
Melalui tur ini, turis berkesempatan mengarungi sensasi kemewahan ala kaum 'hartawan' Asia seperti di dalam film Crazy Rich Asian, seperti Marina Bay Sands dan Newton Food Center.
Cara menuju: dari Jakarta ada penerbangan setiap hari menuju Singapura.
Rekomendasi tempat menginap: Villa Samadhi Singapore, Andaz Singapore, W Singapore Sentosa Cove, The Vagabond Club, Capella Singapore, atau The Quincy Hotel.
Bhutan
Terletak di selatan benua Asia, Bhutan seakan luput dari benak pelancong ketika ingin berwisata karena negara ini kurang dikenal di telinga masyarakat luar.
Namun menurut UNWTO, pada tahun 2016, jumlah pengunjung ke negeri kecil ini meningkat hingga 21 persen.
Banyak turis yang menikmati pendakian spiritual di Bhutan, atau mengunjungi biara kuno, hingga bermeditasi bersama para biarawan.
[Gambas:Instagram]
Tidak sedikit resor mewah yang tersembunyi di belantara pegunungan Himalaya, menjadi saksi bisu akan ramainya turis yang mengunjungi Bhutan.
Cara menuju: karena maraknya penipuan, sebaiknya pilih jasa agen wisata melalui situs resmi Badan Pariwisata Bhutan, www.tourism.gov.bt atau www.bhutan.travel. Biaya paket memang terbilang mahal, tapi sudah termasuk tiket pesawat, jasa pemandu dan hotel.
Rekomendasi tempat menginap: COMO Uma Punakha, Amankora Paro, Amankora Thimphu, Amankora Punakha atau Amankora Gangtey.
(agr/ard)
Bukan cuma indah dipandang, sebuah destinasi wisata bisa menjadi yang terbaik juga karena menawarkan sensasi berwisata yang baru, mulai dari faktor petualangan sampai kehidupan malamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga tahun yang lalu nama Krui di Pesisir Barat, Lampung, Sumatera, tidak dikenal turis awam. Hanya peselancar yang gemar berpetualang yang berani menjamahnya. Hal itu dikarenakan minimnya akses dan fasilitas wisatanya.
Seiring berkembangnya sektor sport tourism yang digaungkan Kementerian Pariwisata, saat ini pemerintah Indonesia sedang merencanakan perbaikan jalur darat dari bandara terdekat di Krui.
Jika sudah jalan rayanya sudah mulus, maka perjalanan pasti tidak lagi terasa melelahkan.
Untuk turis yang ingin surfing di Krui bisa langsung menuju Pantai Tanjung Setia, Pantai Labuhan Jukung atau Pantai Way Jambu.
[Gambas:Instagram]
Lalu bagi yang ingin memancing bisa mendatangi Pulau Pisang atau Pantai Nyimbor.
Sementara itu bagi turis yang ingin jelajah wisata alam bisa berkunjung ke Goa Matu, Penangkaran Penyu di Pekon Muara Tembulih, Kebun Damar, Ekowisata Pemerihan, atau Rhino Camp Sukaraja Atas.
Cara menuju: dari Bandara Internasional Radin Inten II perjalanan bisa dilanjutkan selama kurang lebih lima jam dengan mobil sewa.
Rekomendasi tempat menginap: Cabana Surf and Stay, The Mandiri Beach Club, Villa Ono, BeOcean Krui, Lovina Krui Surf, Amy's Place Sumatra, atau The Ujung Bocur Bungalows.
Lihat juga:5 Festival yang Wajib Dikunjungi di Lampung |
 Pantai di Krui dengan ombak yang menantang. (Dok. Cabana Surf and Stay) |
Geopark Ciletuh dan Rinjani, Indonesia
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (Provinsi Jawa Barat) dan Rinjani (Provinsi Nusa Tenggara Barat) akhirnya menyandang predikat sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada bulan April 2018.
Kedua Taman Bumi ini dirasa memiliki potensi yang sangat besar dalam tiga aspek utama yakni keanekaragaman geologi, budaya, dan hayati.
Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang cukup berat untuk mempertahankan predikat yang akan diaudit setiap lima tahun sekali ini.
 Salah satu objek wisata di Geopark Ciletuh. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Canggu, Indonesia
Canggu adalah destinasi selancar favorit di selatan pulau Bali dengan pemandangan sawah dan pantai yang dapat diakses dalam waktu 45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Pantai Canggu masih mampu mempertahankan karakter khas Indonesia, dengan sawah sebagai bagian dari pemandangan sekitar dan salah satu ombak terbaik untuk berselancar di Bali.
Namun tak berhenti sampai di situ saja, kini Canggu juga menjadi alternatif keriaan lain selain Kuta dan Seminyak. Canggu diramaikan oleh turis muda cenderung hipster.
[Gambas:Instagram]
Pantai Batu Bolong, Pantai Berawa dan Pantai Echo Beach menjadi lokasi bagi turis yang ingin surfing di Canggu. Tapi karena Bali serba dekat, sebenarnya banyak juga turis yang menginap di Canggu tapi surfing di Uluwatu atau Seminyak. Jadi bisa dibilang pilihan pantainya bebas dikunjungi.
Selain pantai, kegiatan yang bisa dilakukan di Canggu ialah kongko santai. Pilihannya kongko di co-working space semacam Dojo atau Matra, berjemur di The Lawn atau La Brisa, minum kopi di Hungry Bird, Ruko Cafe atau Monsieur Spoon, atau pesta di Pretty Poison, The Slow atau Old Mans.
Cara menuju: dari Jakarta ada penerbangan setiap hari menuju Denpasar, Bali.
Rekomendasi tempat menginap: Eastin Ashta Resort Canggu, Plataran Canggu, The Slow, atau COMO Uma Canggu.
 Suasana beach club The Lawn di Canggu, Bali. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa) |
China
Sebuah laporan terbaru dari perusahaan penelitian global, Euromonitor International, menyatakan bahwa sektor pariwisata China mampu mengalahkan Perancis di tahun 2030.
Angka perjalanan wisata ke China pada tahun 2030 diprediksi mencapai 260 juta perjalanan.
Hal ini tidak mengherankan, karena Negeri Tirai Bambu ini memiliki banyak destinasi wisata alam hingga buatan yang mengundang decak kagum para turis karena kemegahannya.
[Gambas:Instagram]
Jangan hanya datang ke Beijing atau Shanghai, karena ada banyak kawasan di China yang juga layak dikunjungi, seperti Guangzhou, Gullin, Xi'an, Hunan, Guanxi, Shigatse, atau Lhasa.
Cara menuju: ada banyak penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kawasan di China dengan harga tiket mulai dari Rp3,5 juta pulang pergi. Jangan lupa juga untuk membuat visa perjalanan ke China.
Rekomendasi tempat menginap: The Opposite House, Rosewood Beijing, Alila Yangshuo, Dragontown International Youth Hostel, Peking Yard Hostel, Capella Shanghai, Jian Ye Li, The Shanghai EDITION, Hotel Éclat Beijing, Waldorf Astoria Beijing, Amandayan, atau Vue Hotel Houhai Beijing.
 Jembatan kaca di Geopark Shiniuzhai, China. (REUTERS/China Daily) |
Singapura
Jauh sebelum film Crazy Rich Asians 'menggemparkan' dunia, Singapura sudah menjadi destinasi wisata kelas dunia. Namun tak bisa dipungkiri jika film ini membawa dampak yang signifikan bagi sektor pariwisata.
Hal ini bisa dilihat dari pergerakan sejumlah agen perjalanan wisata yang menawarkan paket perjalanan yang terinspirasi oleh film Crazy Rich Asians.
[Gambas:Instagram]
Melalui tur ini, turis berkesempatan mengarungi sensasi kemewahan ala kaum 'hartawan' Asia seperti di dalam film Crazy Rich Asian, seperti Marina Bay Sands dan Newton Food Center.
Cara menuju: dari Jakarta ada penerbangan setiap hari menuju Singapura.
Rekomendasi tempat menginap: Villa Samadhi Singapore, Andaz Singapore, W Singapore Sentosa Cove, The Vagabond Club, Capella Singapore, atau The Quincy Hotel.
 Mural dan grafiti yang tersebar di sudut-sudut Kampung Glam. (CNN Indonesia/Abraham Utama) |
Bhutan
Terletak di selatan benua Asia, Bhutan seakan luput dari benak pelancong ketika ingin berwisata karena negara ini kurang dikenal di telinga masyarakat luar.
Namun menurut UNWTO, pada tahun 2016, jumlah pengunjung ke negeri kecil ini meningkat hingga 21 persen.
Banyak turis yang menikmati pendakian spiritual di Bhutan, atau mengunjungi biara kuno, hingga bermeditasi bersama para biarawan.
[Gambas:Instagram]
Tidak sedikit resor mewah yang tersembunyi di belantara pegunungan Himalaya, menjadi saksi bisu akan ramainya turis yang mengunjungi Bhutan.
Cara menuju: karena maraknya penipuan, sebaiknya pilih jasa agen wisata melalui situs resmi Badan Pariwisata Bhutan, www.tourism.gov.bt atau www.bhutan.travel. Biaya paket memang terbilang mahal, tapi sudah termasuk tiket pesawat, jasa pemandu dan hotel.
Rekomendasi tempat menginap: COMO Uma Punakha, Amankora Paro, Amankora Thimphu, Amankora Punakha atau Amankora Gangtey.
(agr/ard)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER