Jakarta, CNN Indonesia --
Debat capres 2019 edisi
perdana bakal digelar Kamis (17/1) malam. Kedua pasangan
calon capres-cawapres bakal memaparkan deretan visi misinya mengenai tema yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Deretan visi misi itu akan disampaikan paslon Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga di depan publik. Momen ini menjadi kesempatan bagi kedua paslon untuk meraih hati pemilih pada
Pilpres 2019. Namun, berbicara di depan publik atau beretorika bukanlah hal yang mudah. Sebagian orang kerap merasa gugup dan cemas saat harus berbicara di depan publik. Mengutip
Huffington Post, sebuah jajak pendapat bahkan menunjukkan bahwa orang lebih takut berbicara di depan umum daripada kematian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecemasan jenis ini dikenal dengan istilah
glossophobia. Sejumlah ahli memperkirakan, tiga dari empat orang mengalami
glossophobia pada satu waktu dalam kehidupan mereka.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi
glossophobia saat harus berbicara di depan publik sebagaimana yang bakal dialami kedua paslon dalam Debat Pilpres 2019 kali ini. Berikut merangkum berbagai sumber.
1. Kenali apa yang membuat Anda takutBeberapa ketakutan saat berbicara di depan publik cenderung tak berdasar. Untuk itu, Anda perlu mengetahui secara spesifik apa yang membuat Anda takut.
Jika ketakutan spesifik itu telah diketahui, atasi itu dengan cara-cara yang bisa Anda rumuskan sendiri.
2. Yoga dan pereganganKecemasan biasa akan berpusat pada beberapa bagian tubuh seperti dada, bahu, rahang, dan kepala. Instruktur yoga, Pam Reece menyarankan Anda melakukan yoga atau peregangan untuk membuatnya lebih rileks.
"Peregangan dan teknik pernapasan bisa mengubah kecemasan menjadi energi yang membuat Anda lebih percaya diri," ujar Reece.
Buka ketegangan di bagian bahu dan dada dengan tangan yang melingkar di atas kepala. Angkat kedua lengan dan genggam siku tangan yang berlawanan.
3. Bernapas dalam-dalamAmbil napas dalam-dalam untuk membantu diri tetap tenang. Namun, Anda tak perlu mengangkat dada dan pundak saat mengambil napas. "Ini jenis napas yang salah," ujar Reece.
Sebagai gantinya, bayangkan sebuah napas penuh. Duduk dengan posisi punggung menempel pada dinding atau kursi dan silangkan tangan di depan pusar. Kemudian, tarik napas dalam-dalam dengan perut yang menekan kedua tangan.
4. Persiapkan konten dengan benarMerancang persiapan bahan pidato Anda akan membantu mengelola kecemasan. Namun, itu bukan berarti menghafalkan materi, tapi cukup memahami.
Mengutip situs psikologi
Psychology Today, menghafalkan setiap kata hanya akan meningkatkan stres dan menyebabkan kegugupan yang lebih besar.
5. Jangan berharap tampil sempurnaSaat berbicara di depan umum, beberapa dari kita cenderung membesar-besarkan setiap kesalahan kecil yang diperbuat. Dengan kata lain, kita membesar-besarkan ketidaksempurnaan.
Pembicara yang paling berpengalaman akan membuat banyak kesalahan. Sekalipun kesalahan itu diperbuatnya, mereka akan tetap berjalan penuh wibawa dan menganggap semuanya baik-baik saja. Ini adalah salah satu kunci keberhasilan berbicara di depan publik.
Publik tak akan tahu kesalahan apa yang Anda lakukan. Kecuali, jika Anda menyetop pidato secara mendadak. Cukup lanjutkan dengan tenang dan beri diri sendiri izin untuk menjadi tidak sempurna.
(asr/asr)