Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap
alat indera manusia memiliki masing-masing fungsi. Namun, selain dikenal sebagai indera pengecap
rasa, lidah juga ditemukan dapat mencium
bau.Studi anyar yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Monell Chemical Senses Center melaporkan bahwa sensor pendeteksi aroma pada hidung ditemukan hadir dalam sel-sel yang ada di lidah.
Temuan menunjukkan bahwa komponen utama rasa makanan menjadi interaksi antara indera penciuman dan pengecap. Interaksi dapat dimulai pada lidah, bukan di otak sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penelitian kami membantu menjelaskan bagaimana molekul bau memodulasi persepsi rasa," ujar penulis studi sekaligus ahli biologi di Monell Center, Mehmet Hakan Ozdener, mengutip
Medical Xpress.
Rasa khas dari sebagian besar makanan dan minuman lebih banyak berasal dari aroma daripada rasa. Rasa, yang mendeteksi molekul-molekul manis, asin, asam, pahit, dan gurih di lidah, berevolusi menjadi penjaga gerbang untuk mengevaluasi nilai nutrisi dan potensi racun yang masuk ke dalam mulut. Sementara aroma memberikan informasi rinci tentang kualitas rasa makanan. Sedangkan otak menggabungkan input dari rasa dan aroma untuk menciptakan sensasi tersendiri.
Hingga saat ini, rasa dan aroma dianggap sebagai sistem indera yang independen dan tidak saling berinteraksi hingga informasi masing-masing tiba di otak.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal
Chemical Senses ini memberikan bukti bahwa reseptor penciuman dapat memainkan peran dalam sistem rasa. Caranya adalah dengan berinteraksi dengan sel-sel reseptor pengecap rasa pada lidah.
"Kehadiran reseptor penciuman dan pengecap rasa dalam sel yang sama [lidah] akan memberi kita kesempatan untuk mempelajari interaksi antara bau dan rangsangan rasa pada lidah," kata Ozdener.
Dari sini, para ilmuwan akan mengeksplorasi bagaimana molekul aroma memodifikasi respons indera pengecap rasa hingga berujung pada persepsi rasa manusia dalam berbagai studi lain.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)