Jakarta, CNN Indonesia -- Hingga Mei, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini masih berat dicapai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman selama lima bulan pertama tahun ini baru mencapai 6,37 juta kunjungan.
Kendati tumbuh 2,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, realisasi tersebut baru 31,85 persen dari target wisman tahun ini yang dipatok 20 juta kunjungan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menduga sulitnya mengerek pertumbuhan kunjungan wisman tahun ini karena faktor perlambatan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebab (lambannya pertumbuhan wisman) mungkin karena kelesuan ekonomi di luar," ujar Yunita di kantor BPS, Senin (1/7).
Menurut Yunita imbas lesunya ekonomi global bisa terlihat dari pertumbuhan wisman asal China pada Januari - Mei 2019 yang hanya sebesar 2,2 persen.
Melihat hal itu, Yunita menilai perlu upaya ekstra untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisman tahun ini misalnya dengan perbaikan pelayanan.
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan daya tarik objek wisata lokalnya.
Jika melihat asal negaranya, mayoritas wisman selama lima bulan pertama tahun ini berasal dari Malaysia.
Tercatat, sebanyak 1,3 juta kunjungan berasal dari Negeri Jiran atau naik 23,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kemudian, wisman asal Negeri Tirai Bambu mengekor dengan 882,9 ribu kunjungan atau naik 2,2 persen.
Di urutan ketiga, turis asal Singapura tercatat 739,7 ribu kunjungan atau tumbuh 13,85 persen.
Menurut pintu masuknya, BPS mencatat sebagian besar turis asing selama Januari - Mei 2019 masuk melalui jalur udara dengan 3,69 juta kunjungan atau 57,93 persen dari total kunjungan.
Selanjutnya, 1,72 juta kunjungan atau 27 persen melalui pintu masuk laut. Sebanyak, 960,43 ribu kunjungan atau 15 persen sisanya masuk melalui pintu darat.
Secara bulanan, jumlah kunjungan turis asing pada Mei 2019 tercatat 1,26 juta kunjungan atau turun 3,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kondisi ini terjadi karena faktor Ramadan yang cenderung menggerus jumlah kedatangan wisman. Namun, jumlah kunjungan ini masih meningkat 1,1 persen dibandingkan Mei 2018.
[Gambas:Video CNN] (sfr/ard)