Jakarta, CNN Indonesia -- Helikopter wisata yang sedang mengangkut tiga turis asing dikabarkan mengalami kecelakaan di di Desa Kawo, Pujut, Lombok Tengah, Minggu (14/7) sore.
Angkutan udara yang dioperasikan PT. Carpediem Air dan bertuliskan 'Fly Bali' itu jatuh tepat di luar pagar Bandara Internasional Lombok di area pendekatan (Final) runway 31.
Bisnis wisata helikopter memang marak di Indonesia, terutama bagi turis yang ingin menjelajah ke pulau-pulau terpencil. Penerbangan Bali-Labuan Bajo-Lombok merupakan rute paling populer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs resmi Fly Bali, salah satu jenis helikopter adalah Bell 206 L4 yang berkapasitas satu sampai lima orang.
Bukan cuma untuk wisata, helikopter yang mereka sediakan juga bisa disewa untuk syuting film sampai penyelamatan darurat.
Harga layanan tersebut tentu saja tidak murah. Tarif menikmati pemandangan Patung Garuda Wisata Kencana dan pesisir Uluwatu dari dibanderol mulai dari harga Rp9,8 juta untuk terbang selama 15 menit.
Sementara untuk penerbangan ke Lombok dan Gili dari Bali dibanderol mulai dari harga Rp55 juta per 90 menit.
Yang paling favorit mungkin penerbangan romantis untuk melamar pasangan, yang dibanderol seharga Rp15 juta per 10 menit.
Fly Bali bukan satu-satunya penyedia jasa wisata helikopter di Indonesia. Ada sejumlah perusahaan lain yang menawarkan layanan senada, seperti Mason Sky Tours dan Air Bali.
Mason Sky Tours bahkan mengklaim kalau perusahaannya merupakan satu-satunya penyedia helikopter wisata dengan pendingin udara. Tarif menumpang armada istimewa ini tentu saja lebih melejit.
Mahalnya layanan wisata helikopter tentu saja dibarengi dengan perlindungan asuransi, meski belum diketahui lebih lanjut mengenai jenis asuransi yang didapat korban kecelakaan Fly Bali.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, mengatakan pihaknya terus memantau kecelakaan yang menimpa helikopter wisata di Lombok.
Saat ini tiga turis asing yang menjadi korban luka sudah dibawa ke RS Praya, Lombok, untuk menjalani pengobatan.
"Saya mengimbau kepada seluruh penyedia layanan jasa transportasi udara untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan penerbangan, sehingga mencegah terjadinya hal-hal yang berisiko," imbau Polana.
(ard)