Semerbak Sejarah 'Kampung Parfum' Condet

CNN Indonesia
Minggu, 28 Jul 2019 14:39 WIB
Condet dikenal sebagai Pemandangan pertokoan parfum di Condet, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- "Ih, parfumnya wangi banget, beli di Condet ya?"

Begitulah candaan anak-anak muda jika ada kawannya yang mengenakan parfum dengan bau menyengat. Kawasan Condet di Jakarta Timur memang identik sebagai area belanja minyak wangi yang murah meriah. Di sini pembeli bisa membawa pulang "bibit pafum" dari merek-merek terkenal, mulai dari parfum Chanel No. 5 sampai Jo Malone.

Asli atau tidaknya tergantung keyakinan sang pembeli, karena hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi asal usul wewangian tersebut berasal. Tapi yang bagi yang berdana pas-pasan, bergaya dengan "parfum Condet" sah-sah saja.


Salah satu tokoh masyarakat dan Ketua Panitia Festival Condet 2019, Irwansyah, mengatakan saat ini dirinya ingin mengubah persepsi masyarakat mengenai Condet yang identik dengan toko parfum menjadi perkampungan Betawi yang kental dengan nuansa Islam.

Ia menjelaskan, deretan toko minyak wangi yang menghiasi Condet bermula dari bisnis pendatang asal Timur Tengah yang merapat di sana sejak zaman sebelum kemerdekaan.

Pengaruh pendatang dari Arab bukan hanya soal bisnis, tapi juga merembet ke pendalaman agama Islam.

Sejak saat itu lahir banyak putra daerah asal Condet yang asli Betawi dan "berilmu" untuk urusan agama. 

"Sebenernya kita mau menghilangkan yang kayak gitu [identik toko parfum]. Aslinya ya kita orang ini, kebudayaan yang ala kadarnya, ceplas-ceplos tapi sopan santun," kata Irwansyah kepada CNNIndonesia.com di Jalan Raya Condet, Jakarta, Minggu (28/7).

"Condet itu perkampungan religius, sebab di Condet itu masih banyak istilahnya orang yang berilmu... ilmu keagamaannya," sambung dia.

Menyibak Semerbak Sejarah 'Kampung Parfum' CondetSuasana jual beli parfum di Condet. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)


Irwansyah sempat mencontohkan, warga Condet - khususnya anak-anak muda - sejak dulu sering mengadakan tahlil, perayaan Maulid Nabi Muhammad, dan pembacaan kitab kuning.

Kebiasaan itu masih terus berlanjut di zaman milenium saat sekarang ini.

Oleh sebab itu, dia dan jajaran tokoh masyarakat Condet lainnya ingin mengembangkan identitas "Betawi yang islami" agar tradisi religius tersebut tak tergerus zaman.

Tersebarnya toko-toko parfum menurut Irwansyah menjadi penyebab budaya asli Condet tak terlihat. Maka dari itu, dengan adanya pagelaran Festival Condet 2019 juga menjadi cara untuk memperkenalkan budaya Betawi Condet.

"Dengan adanya Festival Condet 2019 ini kita ingin lagi memperkenalkan lagi karakter Condet yang asli," jelasnya.

Festival Condet tahun ini digelar sejak tanggal 27 sampai 28 Juli. Acara ini telah diselenggarakan sejak tahun 2015.

Selain menjajakan makanan dan minuman serta pernak-pernik khas Betawi, festival ini juga menyuguhkan pertunjukkan Pencak Silat dan ondel-ondel.


[Gambas:Video CNN]

(din/ard)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER