Cara Mendapatkan Beasiswa Luar Negeri

Jakarta, CNN Indonesia -- Bersekolah atau kuliah di luar negeri adalah impian bagi sebagian orang. Namun sayangnya masih banyak yang menganggap biaya belajar di luar negeri itu mahal dan prosesnya tidak mudah. Padahal banyak sekali beasiswa sekolah di luar negeri yang tak perlu mengeluarkan biaya pribadi yang besar bahkan gratis.

Sebenarnya ada banyak beasiswa luar negeri yang tersedia, lho. Kuncinya kamu harus lebih giat untuk mencari informasi. Jangan sampai gara-gara tidak dapat cukup informasi dan beralasan biaya pendidikan yang mahal malah menghambatmu bersekolah di luar negeri.

Banyak keuntungan yang bisa didapat jika bersekolah atau kuliah di luar negeri. Antara lain bisa belajar mengenai pendidikan di luar negeri, baik ilmu maupun metodenya; memahami budaya luar yang berbeda dengan budaya sendiri; memperkuat kemampuan bahasa asing; menemukan minat atau ketertarikan yang baru; memperluas jaringan pertemanan bahkan peluang karier; dan menambah pengalaman hidup.

Lihat juga: Menakar Kepatutan Beasiswa bagi Youtuber

Keuntungan itulah yang membuat orang tertarik menempuh pendidikan ke luar negeri. Nah, mengingat itu semua, persaingan antarpendaftar tentu menjadi ketat sehingga jangan menyepelekan peluang beasiswa yang tersedia demi memperoleh peluang emas tersebut. Berikut cara mendapatkan beasiswa luar negeri dengan mudah.

Cari dan lakukan riset beasiswa luar negeri

Di zaman serba mudah seperti sekarang ini membuat kita cepat mendapat informasi hanya dengan mencarinya melalui internet. (Foto: Bench Accounting via StockSnap)

Jangan malas untuk mencari beasiswa luar negeri, karena sebenarnya hanya kamu yang bisa menemukan beasiswa yang sesuai cocok untuk diri sendiri. Mendapatkan beasiswa luar negeri sama dengan menentukan nasib untuk masa depanmu.

Lakukan riset ke semua beasiswa yang ditemukan dan pelajari seluk beluk, prosedur, dan prasyaratnya. Semakin banyak beasiswa yang dapat ditemukan, memungkinkanmu menemukan beasiswa luar negeri yang tepat.

Perlu diketahui terdapat banyak jenis beasiswa yang ditawarkan, seperti beasiswa yang didanai pemerintah, organisasi, universitas, kajian disiplin tertentu, dan sebagainya. Penting untuk mencari tahu jenis beasiswa untuk mendapat kecocokan dengan disiplin ilmu yang kamu daftar.

Berwaspadalah terhadap perjanjian-perjanjian kontrak beasiswa karena ada beberapa oknum yang memanfaatkan beasiswa luar negeri untuk modus penipuan. Untuk menghindarinya, diskusikan masalah tersebut kepada dosen atau guru kalian, dan mintalah rekomendasi mereka mengenai beasiswa luar negeri.

Lihat juga: 50 Persen Pengguna Internet 'Pede' Soal Keamanan Siber

Tetap belajar dan perluas ilmu

Memperluas pengetahuan umum menjadi hal wajib bagi kamu yang ingin mendapatkan beasiswa luar negeri. (robarmstrong2/Pixabay)

Setelah kamu mencatat daftar beasiswa luar negeri apa saja yang diinginkan, kamu juga harus memperluas pengetahuan umum serta dalami bidang ilmu atau jurusan yang ingin didaftar. Hal ini wajib sebagai cara mendapatkan beasiswa di luar negeri.

Perbanyak membaca dan berdiskusi untuk berjaga-jaga jika ada beasiswa luar negeri yang mewajibkan pesertanya mengikuti tes kemampuan dasar supaya kamu tidak akan kewalahan menghadapinya.

Selanjutnya, asah juga bahasa asingmu. Kecakapan bahasa asing sudah menjadi salah satu syarat mutlak untuk mengajukan beasiswa luar negeri. Umumnya tes bahasa yang digunakan adalah TOEFL (Test of English as Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System).

Semakin tinggi skor kemampuan bahasa asingmu, memperbesar peluangmu melenggang masuk ke sekolah atau universitas impian.

Bahasa bukan sekadar syarat pendaftaran saja lho, tetapi menjadi bahasa pengantar kegiatan belajar sekaligus sebagai alat komunikasi sehari-hari jika kamu berhasil mendapatkan beasiswa luar negeri.

Jangan ragu menghubungi penyelenggara beasiswa

Jangan ragu untuk mengontak penyelenggara beasiswa. Dengan begitu secara tidak langsung membuat dirimu berada dalam radar mereka. (Foto: Dok. CAGE)

Selain melalui internet, tak ada salahnya untuk menghubungi penyelenggara beasiswa secara langsung seperti melalui e-mail untuk mendapatkan informasi detail mengenai syarat dan kewajiban yang diperlukan.

Selain itu, dengan menghubungi mereka kamu bisa memperoleh berbagai manfaat sekaligus, yakni menunjukkan kamu menaruh minat besar atas beasiswa yang kamu daftar, memberikan kesan bahwa tak takut melakukan inisiatif, dan sebagai cara untuk membuatmu berada dalam radar mereka.

Lihat juga: Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dibuka Sampai 9 Agustus 2019

Buat CV yang kreatif

CV adalah gambaran rinci tentang latar belakang pendidikan, pengalaman, kualifikasi, dan prestasi, dan segalanya yang terkait pengalaman pekerjaan. Melalui CV, kamu bisa 'mengiklankan' diri bahwa kamu orang yang tepat untuk dipilih. (Foto: Istockphoto/Sitthiphong)

Jika kamu diminta untuk mengirimkan curriculum vitae (CV), buatlah CV semenarik mungkin. Kamu bisa menuangkan kreativitasmu ke dalam CV namun tetap sesuaikan dengan format yang dikehendaki instansi yang kamu lamar.

Tak cuma perihal desain, CV juga harus bersifat informatif supaya asesor mudah mengenal dan menilai dirimu. Sebaiknya sebelum membuat CV, kamu bisa mencari tahu terlebih dahulu format CV yang sesuai untuk kebutuhan pengajuan beasiswa sekaligus kepribadianmu.

Aktif dan perbanyak portofolio
Meski nilaimu sudah tinggi dan memenuhi standar persyaratan beasiswa, atau CV sudah didesain semenarik mungkin, itu semua belum pasti menentukan apakah dapat dengan mudah memperoleh beasiswa yang diinginkan.

Sebaiknya sebelum mengejar beasiswa, kamu juga memperkaya portofolio di dalam CV dengan mengikuti berbagai kegiatan, seperti organisasi kampus, aktif mengikuti perlombaan dan seminar.

Selain itu bisa juga kegiatan di luar kampus seperti berwirausaha, menjadi relawan, dan sebagainya. Tapi jangan sampai kesibukan tersebut tersebut mengganggu nilai dan menyita waktu kuliah kamu.

Belajar menulis esai

Isi esai harus benar-benar meyakinkan pemberi beasiswa bahwa kamulah orang yang tepat untuk mendapatkan dukungan pembiayaan pendidikan tersebut. (Foto: Unsplash/Pixabay)

Sebenarnya beberapa lembaga yang memberikan beasiswa luar negeri tidak mewajibkan pelamarnya menulis esai sebagai syarat mendapatkan beasiswa. Akan tetapi jika kamu melampirkan esai di dalam portofolio CV, tentu akan mendapat nilai lebih.

Esai bisa berisi pengalaman menonjol apa yang pernah dilakukan, kehidupan dan aktivitas kampus yang dijalani, dan jangan lupa beri argumen kuat mengapa kamu pantas mendapatkan beasiswa itu.

Syukur-syukur jika kamu sudah memiliki proyeksi dan rencana mengenai jurusan yang kamu lamar. Melalui esai pribadi yang kamu buat, asesor akan menilaimu sebagai pribadi yang positif dan produktif. Menunjukkan kemampuan yang tidak diminta adalah salah satu cara menonjolkan diri.

Perbaiki gaya bicara
Proses penyaringan beasiswa luar negeri memiliki tahap yang berbeda-beda. Setelah berhasil lolos tahap administrasi, biasanya tahapan selanjutnya adalah interview atau tes wawancara. Di tahapan ini kamu akan berhadapan langsung dengan banyak pihak. Tak sedikit orang yang gagal pada tahap ini karena grogi atau kurang percaya diri.

Oleh karena itu, sebelum menjalani tes wawancara, sebaiknya kamu memperbanyak latihan berbicara yang benar agar terbiasa dan tidak kaget. Bekali juga dirimu dengan informasi tentang bidang studi yang kamu pilih, sehingga kamu bisa memberikan jawaban yang matang atas pilihan jurusan.

Pada akhirnya, yang paling penting adalah fokus, luangkan waktu, curahkan tenagamu, dan ikuti langkah di atas sebagai cara mendapatkan beasiswa luar negeri. Jangan takut mencoba dan jangan hanya bergantung pada satu beasiswa. Sebar sebanyak mungkin dan yakinlah bahwa kamu bisa mendapatkannya.

Lihat juga: 5 Cara Mengatasi Gugup ketika Berpidato

(paz/fef)