Tak Dilepas,Gigi Palsu 'Nyangkut' di Tenggorokan saat Operasi

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Agu 2019 12:30 WIB
Seorang pria asal Inggris harus melakukan operasi yang lebih besar karena tak melepas gigi palsunya saat operasi.
Ilustrasi. (Istockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa sangka, seorang pria asal Inggris yang awalnya hanya ingin melakukan operasi untuk menghilangkan benjolan tak berbahaya di dinding perut, kini harus menjalani operasi yang lebih besar hanya karena gigi palsu yang lepas. 

Tim dokter harus mengambil gigi tiruan sang pasien yang terlepas saat operasi..

Melepas gigi palsu memang belum menjadi salah satu perhatian atau bahkan prosedur saat ingin melakukan operasi. Hal inilah yang membuat gigi palsu 'bersarang' di tenggorokan pria yang tak mau disebutkan namanya itu selama delapan hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir CNN, kejadian ini diungkapkan dalam laporan kasus British Medical Journal pada Senin (12/8). Penulis utama Harriet Cunniffe dari James Paget Hospital di Inggris Timur lantas menyerukan semua ahli bedah untuk memastikan gigi palsu dikeluarkan dari mulut pasien sebelum operasi.


Awalnya, enam hari usai melakukan operasi perut, pria itu kembali ke rumah sakit dengan keluhan ada darah keluar dari mulutnya. Ia juga mengalami kesulitan napas dan menelan, bahkan tak mampu makan makanan padat.

[Gambas:Video CNN]

Kala itu dokter tidak dapat mendiagnosis permasalahan. Sehingga pria yang berusia 70 tahun itu pulang dengan obat kumur, antibiotik, dan steroid.

Dua hari kemudian kondisi makin memburuk. Perawatan di rumah sakit pun dilakukan dengan dugaan pneumonia aspirasi, yaitu infeksi paru yang parah. Sehingga prosedur x-ray pun dilakukan.


Saat itulah objek berbentuk setengah lingkaran terlihat terbentang di dalam tenggorokan sang pria. Ia mengatakan memang kehilangan gigi palsunya setelah kunjungan pertamanya untuk operasi.

Akhirnya operasi pengangkatan gigi palsu pun dilakukan, dengan perawatan selama 6 hari di rumah sakit, ditambah beberapa komplikasi, sebelum akhirnya sembuh. Pada akhirnya, lebih banyak operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Tim penulis studi mengatakan, selain mengingatkan kita tentang risiko memakai gigi palsu selama anestesi, kasus ini juga menyoroti beberapa poin penting, yaitu dokter diminta untuk lebih mengenal pasien mereka, sehingga mendapat informasi lengkap untuk membuat diagnosa berdasarkan riwayat pasien. (ayk)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER