Jakarta, CNN Indonesia --
Belanja online kini tengah menjadi bagian dari
gaya hidup. Harga yang bersaing dan tanpa harus bersusah payah mengunjungi toko menjadi sejumlah alasan belanja online kian diminati.
Di balik kemudahannya, belanja online di waktu yang salah justru dapat 'menyusahkan' Anda kemudian. Laporan terbaru menunjukkan, belanja online di malam hari rentan membuat Anda lebih boros ketimbang belanja di waktu-waktu lainnya, terutama bagi orang yang memiliki masalah kesehatan mental yang buruk, mengutip
Independent.
Aktivitas belanja online di malam hari terbukti meningkat sebanyak 23 persen di tahun 2018 ketimbang tahun 2017, menurut data toko retail online global, John Lewis. Di dapati pula, sebanyak 1 dari 15 pembelanjaan terjadi lewat tengah malam hingga pukul 06.00 pagi. Sebanyak dua pertiga dari pembeli di malam hari itu merupakan perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan terbaru dari badan amal kesehatan mental
Money and Mental Health Policy Institute mengungkapkan orang yang belanja online di malam hari lebih berisiko terkena eksploitasi dari e-commerce.
Laporan menunjukkan, 93 persen orang menyatakan menghabiskan uang lebih banyak ketika kondisi mental mereka sedang tidak baik. Sebanyak 40 persen responden menyatakan mereka cenderung berbelanja lebih banyak di malam hari.
E-commerce dinilai lebih sering mengirimkan email promosi saat larut malam dengan menargetkan orang yang 'rentan' agar tergoda berbelanja. Para pengamat menilai cara ini dapat membuat orang lebih mudah tergoda untuk berbelanja dengan boros tanpa sadar sudah terlilit utang.
Orang yang rentan itu diartikan sebagai orang yang memiliki masalah kesehatan mental atau kondisi mental yang sedang tidak baik. Masalah kesehatan mental membuat orang cenderung mencari pelarian akan masalah dan salah satu caranya adalah dengan berbelanja atau menghabiskan uang dengan boros.
"Ketika Anda berjuang dengan kesehatan mental, tidur di malam hari akan lebih sulit dan Anda bisa lebih rentan terhadap pengeluaran impulsif, yang dapat meningkatkan risiko melakukan pembelian yang tidak terjangkau di malam hari," kata kepala badan amal tersebut Katie Alpin.
Alpin menyarankan agar toko online menyediakan sejumlah pilihan di malam hari bagi pembeli agar terhindar dari pembelanjaan yang boros.
"Kami ingin agar toko online memberi orang lebih banyak alat untuk mengelola pengeluaran mereka pada larut malam. Bisa dengan membatasi ketersediaan
online shopping di malam hari melalui pengaturan akun, atau adanya pilihan untuk membatalkan pembelian di pagi harinya," tutur Alpin.
[Gambas:Video CNN] (ptj/ayk)