Kawasan Bukit Kejora akan Menjadi Planetarium
CNN Indonesia
Senin, 16 Sep 2019 12:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menetapkan tiga lokasi pembangunan planetarium. Kehadiran planetarium itu dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah yang dikenal sebagai penghasil bijih timah.
"Tiga kawasan yang akan dijadikan planetarium sebagai tempat edukasi dan wisata yaitu Bukit Kejora, di bawah Bukit Kejora, dan area GOR Sahabudin," kata Kabid Penelitian dan Pengembangan Daerah Bappeda Babel, Adhari, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (16/9).
Ia mengatakan planetarium itu akan dibangun dengan mengusung konsep eduwisata atau objek wisata sekaligus belajar.
Adhari berharap kehadiran planetarium ini dapat menarik wisatawan, tidak hanya dari Bangka Belitung tapi juga nasional dan internasional.
"Secara garis besar, tiga lokasi ini tetap menjadi fokus, namun rekomendasi baru akan keluar setelah ada kajian dari tim ITB," ujarnya.
Sementara itu Asisten Peneliti dari Observatorium Bossca, Dwi Yoshafetri Yuna, memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah memberi perhatian terhadap dunia astronomi di Indonesia.
"Selama ini astronomi dipandang sebelah mata, padahal astronomi dapat menjadi tema pariwisata yang potensial, untuk itu saya mengapresiasi langkah Babel yang menjadikan astronomi menjadi tema pariwisata," ujarnya.
Ia menambahkan, planetarium bukan sesuatu hal yang baru. Ada sekitar 3.000 Planetarium di dunia, dan di Indonesia sendiri, Planetarium salah satunya ada di Jakarta.
"Berdasarkan hasil identifikasi, ada beberapa fasilitas yang akan dibangun, seperti planetarium, hilal corner, kelas dan ruangan seminar, diorama pameran, taman astronomi, dan astro camp. Selain itu akan dimasukkan juga unsur kebudayaan Bangka Belitung yang berhubungan dengan astronomi," ujarnya.
Bukit Kejora yang terletak di Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, menjadi tujuan utama para pendaki yang ada di pulau Bangka. Karena ketinggiannya hanya 150 meter di atas permukaan laut.
Perjalanan mendaki Bukit Kejora, dari kaki bukit ke puncak, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit dengan jalur yang bersahabat.
Biasanya para wisatawan menghabiskan waktu di Bukit Kejora untuk menikmati pemandangan matahari terbenam, atau pemandangan lampu kota di kala malam. Namun tak jarang juga yang mendirikan tenda di Bukit Kejora sembari menunggu matahari terbit.
[Gambas:Video CNN] (antara/agr)
"Tiga kawasan yang akan dijadikan planetarium sebagai tempat edukasi dan wisata yaitu Bukit Kejora, di bawah Bukit Kejora, dan area GOR Sahabudin," kata Kabid Penelitian dan Pengembangan Daerah Bappeda Babel, Adhari, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (16/9).
Ia mengatakan planetarium itu akan dibangun dengan mengusung konsep eduwisata atau objek wisata sekaligus belajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara garis besar, tiga lokasi ini tetap menjadi fokus, namun rekomendasi baru akan keluar setelah ada kajian dari tim ITB," ujarnya.
Sementara itu Asisten Peneliti dari Observatorium Bossca, Dwi Yoshafetri Yuna, memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah memberi perhatian terhadap dunia astronomi di Indonesia.
"Selama ini astronomi dipandang sebelah mata, padahal astronomi dapat menjadi tema pariwisata yang potensial, untuk itu saya mengapresiasi langkah Babel yang menjadikan astronomi menjadi tema pariwisata," ujarnya.
Ia menambahkan, planetarium bukan sesuatu hal yang baru. Ada sekitar 3.000 Planetarium di dunia, dan di Indonesia sendiri, Planetarium salah satunya ada di Jakarta.
"Berdasarkan hasil identifikasi, ada beberapa fasilitas yang akan dibangun, seperti planetarium, hilal corner, kelas dan ruangan seminar, diorama pameran, taman astronomi, dan astro camp. Selain itu akan dimasukkan juga unsur kebudayaan Bangka Belitung yang berhubungan dengan astronomi," ujarnya.
Bukit Kejora yang terletak di Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, menjadi tujuan utama para pendaki yang ada di pulau Bangka. Karena ketinggiannya hanya 150 meter di atas permukaan laut.
Lihat juga:FOTO: Pulau 'Eksperimen' Monyet di Vietnam |
Perjalanan mendaki Bukit Kejora, dari kaki bukit ke puncak, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit dengan jalur yang bersahabat.
Biasanya para wisatawan menghabiskan waktu di Bukit Kejora untuk menikmati pemandangan matahari terbenam, atau pemandangan lampu kota di kala malam. Namun tak jarang juga yang mendirikan tenda di Bukit Kejora sembari menunggu matahari terbit.
[Gambas:Video CNN] (antara/agr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER