Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah melakukan
hubungan seksual suami istri, umat muslim diwajibkan untuk melakukan mandi wajib yang disebut dengan mandi junub. Mandi wajib ini memiliki adab dan tata cara yang dimulai dengan niat.
Mandi junub merupakan mandi wajib yang diperuntukkan bagi muslim yang berada dalam kondisi junub dengan tujuan untuk menghilangkan hadas besar. Kondisi junub sendiri terjadi karena dua hal. Pertama, keluarnya mani dari kelamin laki-laki atau perempuan secara sengaja atau tidak sengaja seperti mimpi basah. Kedua, saat melakukan hubungan suami istri, meskipun tidak mengeluarkan air mani.
Mandi junub ini wajib dilakukan agar tubuh, pikiran, dan hati kembali bersih sebelum melakukan kegiatan ibadah. Sehingga orang yang masih dalam keadaan junub tidak diperkenankan untuk melaksanakan salat, membaca Alquran, dan berdiam di mesjid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adab, tata cara, dan niat mandi wajib.
1. Rukun Mandi wajib harus memenuhi dua rukun yakni niat dan membasahi seluruh bagian badan.
2. NiatNiat boleh dilafalkan secara lisan. Bisa diucapkan dalam bahasa Arab maupun Indonesia.
Berikut niat mandi wajib setelah berhubungan suami istri, dikutip dari situs Nadhlatul Ulama atau
NU Online.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari minal janâbati fardhollillahi ta'ala."
Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala.
Dalam madzhab Syafi'i, niat disebutkan bersamaan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
3. Membasahi seluruh tubuhSetelah mengucapkan niat, basahi seluruh tubuh. Air harus mengalir sampai dari rambut hingga kaki. Lalu, bersihkan seluruh kotoran yang ada di tubuh setelah melakukan hubungan seksual. Siramkan air kembali hingga tubuh bersih.
Mengikuti tata cara dan niat mandi wajib setelah berhubungan seksual suami istri dapat membuat ibadah suami istri menjadi berlimpah berkah.
[Gambas:Video CNN] (ptj/ayk)