4 Tips Foreplay 'Anti-Bosan'
CNN Indonesia
Jumat, 04 Okt 2019 22:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam hubungan intim, foreplay bertindak sebagai 'appetizer'. Layaknya hidangan pembuka, foreplay membantu Anda mempersiapkan diri menuju menu utama di atas ranjang.
"Foreplay dilakukan agar kita lebih mendalami tentang apa yang kita sukai secara seksual," ujar psikolog Janet Brito, mengutip Women's Health Magazine.
Semakin banyak Anda berinteraksi secara seksual dengan pasangan, semakin Anda nyaman untuk berbagi hasrat, fantasi, dan semua hal yang membangkitkan gairah.
Siap untuk bersenang-senang malam ini? Berikut beberapa tips foreplay yang bisa Anda coba.
1. Jangan dimulai dari ranjang
Saat seks menjadi rutinitas, hubungan intim akan terasa membosankan. Foreplay yang dimulai dari sebuah ciuman dan sentuhan kecil di dalam kamar--khususnya di atas ranjang--akan terasa begitu-begitu saja. Saatnya Anda merombak rutinitas.
"Foreplay seharusnya dimulai sebelum masuk kamar untuk bercinta," ujar psikolog dan terapis seks, Lori Buckley.
2. Foreplay seharian
Siapa bilang foreplay hanya terjadi di atas ranjang dan beberapa menit jelang bercinta? Foreplay bisa Anda mulai sejak sarapan atau saat bekerja.
Kirim pesan-pesan nakal tentang busana seksi yang dikenakan. Beragam teks 'nakal' bisa jadi modal pemanasan sebelum aksi ranjang dilakoni.
Seksolog Ian Kerner menyarankan untuk mengirim pesan yang bersifat atraktif untuk pasangan.
3. Tak cuma di organ intim
Banyak orang berpikir bahwa foreplay merupakan istilah untuk permainan tangan di area organ intim. Anggapan itu tak salah. Tapi, Anda patut mencoba untuk sesekali bermain di luar area intim.
Kerner menyarankan untuk menciptakan rangsangan di area atas pinggul dengan sentuhan dan ciuman. Lengkapi sentuhan dengan bisikan nakal untuk pasangan.
4. Tanpa tekanan
Definisi foreplay pada setiap orang tentu akan saling berbeda. Apa yang Anda inginkan pada foreplay belum tentu sama dengan apa yang diinginkan pasangan.
Jika kondisinya demikian, maka jangan dipaksakan. "Sangat penting untuk tidak menekan satu sama lain," kata Brito. (els/asr)
"Foreplay dilakukan agar kita lebih mendalami tentang apa yang kita sukai secara seksual," ujar psikolog Janet Brito, mengutip Women's Health Magazine.
Semakin banyak Anda berinteraksi secara seksual dengan pasangan, semakin Anda nyaman untuk berbagi hasrat, fantasi, dan semua hal yang membangkitkan gairah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jangan dimulai dari ranjang
Saat seks menjadi rutinitas, hubungan intim akan terasa membosankan. Foreplay yang dimulai dari sebuah ciuman dan sentuhan kecil di dalam kamar--khususnya di atas ranjang--akan terasa begitu-begitu saja. Saatnya Anda merombak rutinitas.
"Foreplay seharusnya dimulai sebelum masuk kamar untuk bercinta," ujar psikolog dan terapis seks, Lori Buckley.
2. Foreplay seharian
Siapa bilang foreplay hanya terjadi di atas ranjang dan beberapa menit jelang bercinta? Foreplay bisa Anda mulai sejak sarapan atau saat bekerja.
Kirim pesan-pesan nakal tentang busana seksi yang dikenakan. Beragam teks 'nakal' bisa jadi modal pemanasan sebelum aksi ranjang dilakoni.
3. Tak cuma di organ intim
Banyak orang berpikir bahwa foreplay merupakan istilah untuk permainan tangan di area organ intim. Anggapan itu tak salah. Tapi, Anda patut mencoba untuk sesekali bermain di luar area intim.
Kerner menyarankan untuk menciptakan rangsangan di area atas pinggul dengan sentuhan dan ciuman. Lengkapi sentuhan dengan bisikan nakal untuk pasangan.
4. Tanpa tekanan
Definisi foreplay pada setiap orang tentu akan saling berbeda. Apa yang Anda inginkan pada foreplay belum tentu sama dengan apa yang diinginkan pasangan.
Jika kondisinya demikian, maka jangan dipaksakan. "Sangat penting untuk tidak menekan satu sama lain," kata Brito. (els/asr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER