Jakarta, CNN Indonesia -- Para pencinta
kuliner bakal kesulitan mencari
foie gras di
New York, Amerika Serikat. Betapa tidak, pemerintah setempat baru saja melarang penjualan dan penyajian
foie gras di restoran dan supermarket.
Larangan itu disahkan setelah Wali Kota New York, Bill de Blasio menandatangani aturan anyar tersebut. Pelarangan didorong oleh meningkatnya pengawasan terhadap
foie gras.
Siapa pun yang mencoba menjual atau menyajikan hidangan
foie gras di mana pun akan dikenai denda lebih dari US$2 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foie gras merupakan hati angsa yang menjadi hidangan mewah asal Prancis.
Foie gras dijumpai di banyak restoran.
Proses penyajian
foie gras dianggap tak manusiawi. Sebelum sampai pada tahap penyajian, badan angsa terlebih dahulu dibuat menggemuk atau membesar. Dengan cara itu, hati angsa akan berselimut lemak dan membuatnya semakin nikmat untuk disantap.
Proses penggemukkan dengan memaksa angsa untuk melahap makanan dalam porsi berlebih ini lah yang membuat
foie gras banyak mendapatkan protes.
Dalam sebuah pernyataan, Carlina Rivera, anggota dewan yang menginisiasi aturan tersebut, mengatakan bahwa proses penggemukkan angsa termasuk ke dalam praktik kekejaman terhadap hewan.
"Sebagai aktivis kesejahteraan dan perlindungan hewan, saya tentu senang bahwa dewan akhirnya menyetujui aturan tersebut," ujar Rivera, mengutip
CNN.Dengan disahkannya aturan ini, New York mengikuti California yang telah lebih dulu menerapkan aturan serupa.
Mendapat Dukungan Selayaknya aturan, pro dan kontra tentu hadir menyelimuti. Produsen dan para pendukung
foie gras berargumen bahwa proses penggemukkan badan angsa tak sekejam yang diasumsikan banyak orang.
Angsa, menurut mereka, mengonsumsi banyak makanan sebagai bagian dari perjalanan migrasi.
Chef legendaris, mendiang Anthony Bourdain, bahkan menjadi salah satu yang mendukung ketersediaan
foie gras.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)