Sakral Gaun Pengantin Gift of Eden Danny Satriadi

Jakarta, CNN Indonesia -- Tak bisa sembarangan membuat sebuah gaun pengantin yang sakral. Kali ini, desainer Danny Satriadi menambah kesakralan gaun pernikahan itu dengan Gift of Eden.

Danny menjelaskan, Gift of Eden adalah penggambaran dari anugerah Sang Pencipta kepada manusia berupa kekayaan dan kelimpahan yang tidak akan pernah habis.

Eden juga menggambarkan sebuah taman nan indah, damai, dan bahagia. Taman Eden merupakan taman yang subur ditumbuhi pelbagai pepohonan dan dialiri air yang jernih.

Lihat juga: Di Balik Kilau Gaun Malam Ivan Gunawan

Karakteristik Taman Eden itu diterjemahkan oleh Danny dalam bentuk motif, bordir, dan detail-detail pada koleksi terbaru Danny Satriadi Couture.

Sebanyak 14 gaun pengantin dengan beragam model dipamerkan di IPMI Trend Show 2020, Senayan City, Jumat (8/11) malam.

Beberapa bergaya ballgown yang mengembang di bagian pinggang ke bawah, sebagian dengan model A-line yang lebih ramping. Ada pula gaun pengantin pendek bergaya tea-length.

Karakteristik Taman Eden diterjemahka oleh desainer Danny Satriadi dalam bentuk motif, bordir, dan detail dalam koleksi couture teranyarnya. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)

Gaun pernikahan itu dibuat dengan menggunakan material transparan seperti lace chantilly, tile, dan organza yang berbahan dasar sutera. Bahan itu juga dipadukan dengan material yang lebih solid seperti shantung dan tafeta.

Gaun-gaun itu ditambahkan dengan detail berupa bordir yang dibubuhi payet dan kristal membentuk bunga-bunga.

Lihat juga: Biyan, Depresi, dan Bunga-bunga Bermekaran di Bloomsbury

Detail sayap, baik panjang maupun pendek, banyak terlihat dalam koleksi Danny kali ini. Salah satunya sayap dari punggung dengan bordir bermotif Taman Eden berbahan benang emas.

Desainer 43 tahun ini juga merangkai bunga dengan teknik lasser cut untuk menciptakan kesan muda. Penambahan detail ini tambak seperti bunga dan dedaunan yang nyata.

Ada pula gaun dengan untaian renda panjang dari bagian lengan dan dada hingga menyapu lantai.

Beberapa gaun lainnya sengaja dibiarkan tanpa corak untuk menonjolkan kesan klasik yang tak termakan zaman.

[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)