Jakarta, CNN Indonesia -- Beauty vlogger Tasya Farasya angkat suara lantaran banyak selebgram yang mempromosikan atau endorse produk kecantikan seperti
make up dan
skincare palsu.
Make up dan
skincare palsu ini dapat menimbulkan bahaya jika terus menerus dipakai.
Obat,
make up, atau
skincare palsu ini umumnya merupakan produk kecantikan yang dibuat menyerupai produk yang sudah ada dan mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Biasanya, produk ini menggunakan bahan-bahan murah yang belum teruji khasiatnya dan diproduksi dengan cara yang tidak berstandar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter spesialis kulit dan kelamin Anthony Handoko menjelaskan
make up dan
skincare palsu dapat berisiko menimbulkan bahaya kesehatan.
"Bahaya pada kulit sangat tergantung pada bahan yang digunakan oleh produk palsu tersebut. Ini yang sulit untuk diketahui karena harus diperiksa dan diuji setiap kandungannya," kata Anthony kepada
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Anthony menyebut efek kosmetik palsu itu beragam mulai dari yang tidak memiliki efektivitas hingga dapat menyebabkan kanker kulit.
Berikut bahaya memakai
make up dan
skincare palsu.
1. Tidak memiliki efektivitasMenurut Anthony,
make up dan
skincare palsu umumnya menggunakan bahan yang tidak memiliki efektivitas pada kulit atau efektivitas yang lebih rendah ketimbang produk asli.
Misalnya, produk palsu yang mengklaim dapat memutihkan kulit. Namun, efeknya tidak dapat memutihkan kulit, tapi tidak menimbulkan efek apa-apa pada kulit.
"Banyak produk perawatan palsu tidak memiliki efektivitas apapun terhadap kulit," tutur Anthony yang praktik di Klinik Pramudia.
2. Dermatitis Kontak Iritan (DKI)Produk perawatan kulit palsu dapat menyebabkan Dermatitis Kontak Iritan yaitu penyakit iritasi pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan bahan yang berasal dari luar tubuh.
DKI muncul karena kontak dengan bahan yang terkandung dalam kosmetik atau
skincare palsu. Gejala yang muncul dapat berupa kemerahan, perih, nyeri, hingga terbakar.
"Dapat muncul kemerahan dan gatal. Jerawat juga bisa muncul walaupun tidak menjadi pertimbangan utama
3. Dermatitis Kontak Alergi (DKA)DKA merupakan kerusakan kulit yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap bahan tertentu. Gejala yang muncul umumnya serupa dengan DKI dan disertai dengan gatal hebat.
4. Infeksi kulitSelain peradangan, bahan-bahan dan proses produksi yang tidak terjamin dari produk
make up dan
skincare palsu juga dapat menyebabkan infeksi kulit.
Bisul, nanah, dan luka parah merupakan bentuk dari infeksi kulit yang kerap muncul karena reaksi pada bahan yang seharusnya tak digunakan untuk kulit.
5. Kanker kulitPenggunaan bahan-bahan yang berbahaya pada kulit dapat menyebabkan kanker kulit.
"Dalam jangka panjang bahan-bahan seperti merkuri bisa memunculkan kanker kulit," ujar Anthony.
Kanker kulit merupakan pertumbuhan sel ganas yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
[Gambas:Video CNN] (ptj/ayk)