Bahaya Pakai Make Up dan Skincare Palsu

CNN Indonesia
Selasa, 24 Des 2019 16:43 WIB
Pastikan Anda membeli produk make up dan skincare di gerai resmi untuk menghindari produk palsu yang dapat membahayakan kulit.
Ilustrasi. Pastikan Anda membeli produk make up dan skincare di gerai resmi untuk menghindari produk palsu yang dapat membahayakan kulit.(Foto: Istockphoto/Sasha_Suzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beauty vlogger Tasya Farasya angkat suara lantaran banyak selebgram yang mempromosikan atau endorse produk kecantikan seperti make up dan skincare palsu. Make up dan skincare palsu ini dapat menimbulkan bahaya jika terus menerus dipakai.

Obat, make up, atau skincare palsu ini umumnya merupakan produk kecantikan yang dibuat menyerupai produk yang sudah ada dan mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Biasanya, produk ini menggunakan bahan-bahan murah yang belum teruji khasiatnya dan diproduksi dengan cara yang tidak berstandar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dokter spesialis kulit dan kelamin Anthony Handoko menjelaskan make up dan skincare palsu dapat berisiko menimbulkan bahaya kesehatan.

"Bahaya pada kulit sangat tergantung pada bahan yang digunakan oleh produk palsu tersebut. Ini yang sulit untuk diketahui karena harus diperiksa dan diuji setiap kandungannya," kata Anthony kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Anthony menyebut efek kosmetik palsu itu beragam mulai dari yang tidak memiliki efektivitas hingga dapat menyebabkan kanker kulit.

Berikut bahaya memakai make up dan skincare palsu.

1. Tidak memiliki efektivitas

Menurut Anthony, make up dan skincare palsu umumnya menggunakan bahan yang tidak memiliki efektivitas pada kulit atau efektivitas yang lebih rendah ketimbang produk asli.

Misalnya, produk palsu yang mengklaim dapat memutihkan kulit. Namun, efeknya tidak dapat memutihkan kulit, tapi tidak menimbulkan efek apa-apa pada kulit.

"Banyak produk perawatan palsu tidak memiliki efektivitas apapun terhadap kulit," tutur Anthony yang praktik di Klinik Pramudia.

2. Dermatitis Kontak Iritan (DKI)

Produk perawatan kulit palsu dapat menyebabkan Dermatitis Kontak Iritan yaitu penyakit iritasi pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan bahan yang berasal dari luar tubuh.

DKI muncul karena kontak dengan bahan yang terkandung dalam kosmetik atau skincare palsu. Gejala yang muncul dapat berupa kemerahan, perih, nyeri, hingga terbakar.

"Dapat muncul kemerahan dan gatal. Jerawat juga bisa muncul walaupun tidak menjadi pertimbangan utama

3. Dermatitis Kontak Alergi (DKA)

DKA merupakan kerusakan kulit yang disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap bahan tertentu. Gejala yang muncul umumnya serupa dengan DKI dan disertai dengan gatal hebat.

4. Infeksi kulit

Selain peradangan, bahan-bahan dan proses produksi yang tidak terjamin dari produk make up dan skincare palsu juga dapat menyebabkan infeksi kulit.

Bisul, nanah, dan luka parah merupakan bentuk dari infeksi kulit yang kerap muncul karena reaksi pada bahan yang seharusnya tak digunakan untuk kulit.


5. Kanker kulit

Penggunaan bahan-bahan yang berbahaya pada kulit dapat menyebabkan kanker kulit.

"Dalam jangka panjang bahan-bahan seperti merkuri bisa memunculkan kanker kulit," ujar Anthony.

Kanker kulit merupakan pertumbuhan sel ganas yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

[Gambas:Video CNN]

(ptj/ayk)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER