Mengukur Efektivitas Kerja 'Remote' di Tengah Virus Corona

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2020 09:40 WIB
Teleworking atau 'kerja remote' di tengah virus corona dapat menghemat tenaga, waktu, biaya sekaligus menciptakan rasa aman.
Ilustrasi: Teleworking di tengah virus corona bisa menghemat tenaga, waktu, biaya sekaligus menciptakan rasa aman. Tapi dalam penerapan sistem ini, beberapa hal perlu dipertimbangkan. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Infeksi virus corona atau Covid-19 kian meluas ke pelbagai negara di dunia. Hingga Selasa (3/3) tercatat 77 negara yang mengonfirmasi kasus positif virus corona. Termasuk Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengumumkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif terjangkit itu pada Senin (2/3) lalu. Di tengah merebaknya wabah corona inilah, Gubernur DKI Jakarta mencetuskan ide teleworking alias bekerja secara remote atau jarak jauh. Imbauan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk antisipasi penularan.

Penerapn teleworking sebetulnya juga masuk dalam salah satu poin imbauan pencegahan corona di lingkungan kerja yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Edaran panduan tersebut memang memuat sejumlah rekomendasi langkah pencegahan penularan juga penyebaran virus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem teleworking memungkinkan karyawan memperoleh fleksibilitas tempat dan waktu bekerja. Sehingga karyawan tetap merasa aman tapi roda perusahaan pun tetap berjalan.

[Gambas:Instagram]


Psikolog sosial Vici Sofianna Putera mengungkapkan, teleworking memang mampu menghemat waktu, tenaga juga biaya. Tapi di sisi lain, baik pekerja maupun manajemen perusahaan perlu memperhatikan soal pengelolaan waktu dan target pekerjaan.

"[Untuk karyawan] penting untuk memiliki kemampuan self management. Karena sangat fleksibel, enggak ada yang kontrol, maka perlu bisa mengontrol diri sendiri," jelas Vici pada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (3/3).

Tak dimungkiri, beban psikologis pekerja akan berkurang ketika teleworking diterapkan. Bekerja di kantor dianggap memunculkan tekanan lebih tinggi karena pekerja cenderung merasa diawasi.

Sedangkan ketika bekerja di luar kantor, suasana akan lebih tenang.

"Coba kenapa orang banyak kerja di cafe? Mereka kan kerja mengeluarkan uang untuk jajan, nah ada keharusan untuk bisa menghasilkan. Mendorong diri dengan dorongan eksternal," tutur dia.

Mengukur Efektivitas Teleworking di Tengah Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian


Hanya saja Vici mewanti, jangan sampai pula terlalu tenang. Karena itu pekerja pun perlu mengatur prioritas melalui timeline kerja, menghindari penundaan pekerjaan dan memastikan untuk memberikan respons cepat saat dihubungi atasan.

Dari sisi manajemen perusahaan juga perlu melakukan penyesuaian. Lazimnya, pihak perusahaan berorientasi pada hasil atau output dan bukan pada proses. Dalam kondisi teleworking, perusahaan perlu memberikan tenggat dan target konkret lantas disampaikan dengan jelas ke pekerja.

Jika seluruh tahapan itu berjalan, baik dari segi karyawan maupun perusahaan maka niscaya teleworking tak akan jadi hal yang sulit.

Kendati Vici tak bisa menampik bahwa ada pula sisi negatif penerapan teleworking.

"Ada informasi yang hilang. Informasi dari relasi interpersonal berupa sinyal nonverbal itu penting dan lebih jujur," ungkap dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung tersebut.


Vici lantas memberikan contoh, komunikasi melalui email atau pesan singkat tidak memungkinkan orang mengetahui kondisi lawan bicaranya. Semisal, sedang marah atau senang. Sementara jika lewat Skype, orang memang bisa saling tatap muka, akan tetapi ada keterbatasan waktu dan sinyal yang boleh jadi tak stabil.

Berbeda saat bertemu langsung, segala kendala ataupun noise bakal banyak berkurang dan minim terjadi miskomunikasi. Untuk menyiasati celah tersebut, perlu ada kesepakatan terkait cara berkomunikasi.

Untuk komunikasi yang memerlukan arsip maka bisa dilakukan melalui email. Kebutuhan mendadak (urgent) bisa lewat telepon. Tak hanya itu, perlu pula disepakati alur komunikasi, apakah perlu dilakukan berjenjang atau sebaliknya.

"Pada dasarnya komunikasi itu penting, mau yang teleworking maupun yang konvensional," tambah Vici.

[Gambas:Video CNN]

(els/nma)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER