Pria Inggris Jadi Orang Kedua di Dunia yang Sembuh dari HIV

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Mar 2020 15:02 WIB
Seorang pria di London menjadi orang kedua di dunia yang sembuh dari HIV, setelah Timothy Brown--seorang pasien dari Berlin.
Ilustrasi: Seorang pria di London menjadi orang kedua di dunia yang sembuh dari HIV, setelah Timothy Brown--seorang pasien dari Berlin. (Foto: Istockphoto/ Jarun011)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria di London, Inggris menjadi orang kedua di dunia yang sembuh pandemi HIV. Kesembuhan ini menjadi harapan bagi hampir 38 juta orang di dunia yang hidup dengan HIV.

Berdasarkan jurnal yang baru saja dipublikasikan di The Lancet HIV, pria Inggris ini dinyatakan sembuh dari HIV setelah 30 bulan tidak mengonsumsi obat antiretroviral.

Setelah sebelumnya dikenal dengan sebutan pasien London, pria ini mengungkapkan identitasnya. Dikutip dari New York Times, pria itu bernama Adam Castillejo, berusia 40 tahun dan didiagnosis HIV pada 2003.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun lalu, peneliti melaporkan Castillejo mengalami bebas virus selama 18 bulan setelah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang. Saat ini, setelah 12 bulan berjalan, peneliti semakin yakin bahwa Castillejo sembuh dari HIV.


"Kami mengumumkan bahwa hasil ini merupakan kasus kedua pasien yang sembuh dari HIV," kata pemimpin penelitian profesor Ravindra Kumar Gupta.

Peneliti tidak lagi menemukan infeksi virus aktif di tubuh Castillejo. Namun, masih terdapat sisa DNA HIV di beberapa sel. Tapi, DNA virus itu tidak bisa bereplikasi dan dianggap sebagai fosil

Dikutip dari Live Science, pasien pertama yang sembuh dari HIV adalah Timothy Brown atau pasien Berlin setelah menerima transplantasi sumsum tulang pada 2007 lalu.


Pada kasus Castillejo dan Brown, sel punca yang digunakan untuk transplantasi berasal dari donor yang memiliki mutasi genetik yang memberikan resistensi terhadap HIV.

Namun, peneliti menekankan bahwa transplantasi sumsung tulang itu tidak bisa diterapkan sebagai terapi standar pada semua pasien HIV. Pasalnya, transplantasi ini sangat berisiko tinggi.

[Gambas:Video CNN]

(ptj/nma)
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER