Langkah Penting Demi Keselamatan Lansia Selama Pandemi Corona
CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2020 05:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 mendatangkan risiko lebih tinggi kepada mereka yang berusia lanjut. Berdasarkan rekam jejak kasus di pelbagai negara, virus penyebab Covid-19 ini sebagian besar mengakibatkan kondisi yang parah pada orang lanjut usia (lansia).
Penghitungan Worldometers menunjukkan, orang berusia lebih 60 tahun secara berjenjang memiliki tingkat kematian mulai dari 3,6 persen hingga 14,8 persen dari total kasus di seluruh dunia. Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pun menyebut orang dewasa tua dan orang dengan sejumlah penyakit kronis bakal lebih rentan terkena virus ini.
Laporan yang dipublikasikan jurnal kedokteran JAMA menyebut tingkat mortalitas virus corona secara umum berkisar 2,3 persen. Namun riset yang memeriksa lebih dari 72 ribu pasien Covid-19 China ini menemukan, tingkat mortalitas pada mereka yang berusia 80 tahun ke atas meroket hingga 15 persen.
Jika Anda tinggal di lokasi outbreak terjadi dan memiliki lansia yang tinggi risiko infeksi, ada langkah-langkah penting yang sebaiknya diperhatikan.
1. Batalkan jadwal periksa
Carla Perissinotto, profesor rekanan di Geriatrics Division, Departemen Kedokteran, University of California-San Francisco, menyarankan untuk membatalkan jadwal periksa dengan dokter jika tidak begitu penting.
Pertimbangkan untuk melakukan 'pertemuan' via panggilan video atau telepon. Pastikan lansia memiliki kontak kerabat yang bisa dihubungi sewaktu-waktu jika ada sesuatu hal atau permintaan.
Ajak lansia untuk menerapkan PHBS atau pola hidup bersih dan sehat seperti sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer jika tidak memungkinkan mencuci tangan dengan air dan sabun.
2. Stok kebutuhan
Tak ada yang tahu kapan virus corona bakal berakhir. CDC merekomendasikan untuk memiliki stok kebutuhan sehari-hari.
Anda bisa memastikan keluarga yang sudah berusia lanjut memiliki stok perlengkapan mandi, makanan yang awet dikonsumsi dalam jangka waktu panjang juga obat-obatan nonresep jika diperlukan.
3. Alternatif kegiatan
Ini mungkin jadi langkah ekstra buat anggota keluarga yang lebih muda untuk memastikan lansianya melakukan pencegahan ekstra terkait kumpul-kumpul atau bersosialisasi secara fisik. Lansia sebaiknya menghindari lokasi-lokasi di mana orang banyak bisa berkumpul semisal transportasi umum dan ruang atau gedung dengan sirkulasi udara yang kurang baik.
Jika terpaksa keluar rumah dan berada di tempat umum, batasi waktu dan batasi kontak fisik dengan orang lain.
4. Isolasi diri tapi masih 'bersosialisasi'
Self isolation wajib dilakukan mereka yang sakit juga mereka yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP). Buat lansia yang mengalami sakit, isolasi bakal menimbulkan rasa kesepian apalagi tak ada kontak dengan keluarga dan teman.
"Saya tidak berpikir solusi untuk benar-benar tanpa kontak sosial adalah jawabannya. Ya ada beberapa kehati-hatian yang perlu kita miliki dalam jarak sosial, tetapi kita juga harus berhati-hati untuk tidak mengisolasi lebih banyak, itu sangat merugikan," jelas Perissinotto mengutip dari CNN.
Jika anggota keluarga yang lansia terpaksa mengisolasi diri maka, pastikan mereka tetap kontak dengan keluarga atau teman agar tidak merasa kesepian dan bosan.
5. Pertimbangan untuk melakukan kunjungan ke panti wreda
Ada sebagian orang yang menitipkan orang tua atau kerabat yang berusia lanjut di panti wreda. Tentu ada rasa khawatir karena jarak fisik membuat anggota keluarga harus mempertimbangkan untuk tidak melakukan kunjungan di tengah marak corona.
Anda tetap bisa mencari alternatif komunikasi lain untuk mengecek kondisi mereka. (els/nma)
Penghitungan Worldometers menunjukkan, orang berusia lebih 60 tahun secara berjenjang memiliki tingkat kematian mulai dari 3,6 persen hingga 14,8 persen dari total kasus di seluruh dunia. Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pun menyebut orang dewasa tua dan orang dengan sejumlah penyakit kronis bakal lebih rentan terkena virus ini.
Laporan yang dipublikasikan jurnal kedokteran JAMA menyebut tingkat mortalitas virus corona secara umum berkisar 2,3 persen. Namun riset yang memeriksa lebih dari 72 ribu pasien Covid-19 China ini menemukan, tingkat mortalitas pada mereka yang berusia 80 tahun ke atas meroket hingga 15 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Batalkan jadwal periksa
Carla Perissinotto, profesor rekanan di Geriatrics Division, Departemen Kedokteran, University of California-San Francisco, menyarankan untuk membatalkan jadwal periksa dengan dokter jika tidak begitu penting.
Pertimbangkan untuk melakukan 'pertemuan' via panggilan video atau telepon. Pastikan lansia memiliki kontak kerabat yang bisa dihubungi sewaktu-waktu jika ada sesuatu hal atau permintaan.
Ajak lansia untuk menerapkan PHBS atau pola hidup bersih dan sehat seperti sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer jika tidak memungkinkan mencuci tangan dengan air dan sabun.
2. Stok kebutuhan
Tak ada yang tahu kapan virus corona bakal berakhir. CDC merekomendasikan untuk memiliki stok kebutuhan sehari-hari.
Anda bisa memastikan keluarga yang sudah berusia lanjut memiliki stok perlengkapan mandi, makanan yang awet dikonsumsi dalam jangka waktu panjang juga obat-obatan nonresep jika diperlukan.
3. Alternatif kegiatan
Ini mungkin jadi langkah ekstra buat anggota keluarga yang lebih muda untuk memastikan lansianya melakukan pencegahan ekstra terkait kumpul-kumpul atau bersosialisasi secara fisik. Lansia sebaiknya menghindari lokasi-lokasi di mana orang banyak bisa berkumpul semisal transportasi umum dan ruang atau gedung dengan sirkulasi udara yang kurang baik.
Jika terpaksa keluar rumah dan berada di tempat umum, batasi waktu dan batasi kontak fisik dengan orang lain.
4. Isolasi diri tapi masih 'bersosialisasi'
Self isolation wajib dilakukan mereka yang sakit juga mereka yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP). Buat lansia yang mengalami sakit, isolasi bakal menimbulkan rasa kesepian apalagi tak ada kontak dengan keluarga dan teman.
"Saya tidak berpikir solusi untuk benar-benar tanpa kontak sosial adalah jawabannya. Ya ada beberapa kehati-hatian yang perlu kita miliki dalam jarak sosial, tetapi kita juga harus berhati-hati untuk tidak mengisolasi lebih banyak, itu sangat merugikan," jelas Perissinotto mengutip dari CNN.
Jika anggota keluarga yang lansia terpaksa mengisolasi diri maka, pastikan mereka tetap kontak dengan keluarga atau teman agar tidak merasa kesepian dan bosan.
5. Pertimbangan untuk melakukan kunjungan ke panti wreda
Ada sebagian orang yang menitipkan orang tua atau kerabat yang berusia lanjut di panti wreda. Tentu ada rasa khawatir karena jarak fisik membuat anggota keluarga harus mempertimbangkan untuk tidak melakukan kunjungan di tengah marak corona.
Anda tetap bisa mencari alternatif komunikasi lain untuk mengecek kondisi mereka. (els/nma)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER