Studi: Smartwatch 30 Kali Lebih Kotor dari Dudukan Kloset

CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 18:43 WIB
Smartwatch menjadi permukaan yang paling kotor dengan menampung lebih dari 250 koloni bakteri per sentimeter persegi.
Ilustrasi. Smartwatch menjadi permukaan yang paling kotor dengan menampung lebih dari 250 koloni bakteri per sentimeter persegi. (Nico Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya di tangan, kuman juga hinggap di jam pintar atau smartwatch. Studi terbaru menunjukkan, kuman di smartwatch lebih banyak dibandingkan ponsel pintar, bahkan 30 kali lebih kotor dibandingkan dudukan kloset.

Penelitian dari Compare My Mobile ini dilakukan pada sejumlah teknologi rumah tangga seperti smartphone, keyboard, smartwatch, dan pengontrol video game. Teknologi canggih banyak digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Eksperimen dilakukan dengan menyeka peralatan itu lalu membudidayakan tiga jenis bakteri yakni Coliform yang ditemukan dalam kotoran manusia, Stafilokokus yang dapat menyebabkan infeksi, dan Enterobacteriaceae yang merupakan keluarga bakteri mencakup E. Coli dan Salmonella. Bakteri-bakteri ini merupakan penyebab keracunan makanan, infeksi kulit, dan pada kasus ekstrem menyebabkan pneumonia serta sindrom syok toksik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari eksperimen itu, bakal diketahui permukaan yang paling kotor.

Hasilnya, smartwatch adalah permukaan yang paling kotor dengan menampung lebih dari 250 koloni bakteri per sentimeter persegi. Jumlah ini 3.746 persen lebih banyak daripada bakteri yang ada di dudukan toilet.

Smartphone adalah permukaan terkotor kedua, dengan 100 koloni per sentimeter persegi, diikuti oleh keyboard dan pengontrol video game.

Peneliti menyarankan para pengguna untuk selalu membersihkan benda-benda tersebut, termasuk smartwatch yang tengah naik daun.

"Hasil penelitian kami menyarankan agar pemilik smartwatch secara teratur membersihkan barang mereka," ujar perwakilan Compare My Mobile, Daniel Clifford, mengutip Metro UK.

Pengguna disarankan untuk rajin membersihkan, terutama pada bagian depan dan tali. Apalagi jika smartwatch digunakan untuk berolahraga di luar ruangan yang memungkinkan hinggapnya bakteri. (ptj/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER