Jakarta, CNN Indonesia -- Studi terbaru menunjukkan,
vitamin K yang ditemukan dalam sejumlah makanan seperti keju dan telur dapat mencegah keparahan pada pasien
Covid-19.Penelitian yang dilakukan para dokter di rumah sakit Canisius Wilhelmina, Nijmegen, Belanda mendapati pasien yang diberikan vitamin K mengalami perbaikan yang signifikan.
Peneliti menganalisis 134 pasien di rumah sakit tersebut.
Penelitian ini bekerja sama dengan Cardiovascular Research Institute Maastricht.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para dokter menemukan, pasien Covid-19 yang meninggal dan pasien yang menerima perawatan intensif kekurangan vitamin K.
Tim dokter lalu berinisiatif untuk memberikan asupan vitamin K dengan mengubah diet atau pola makan pada pasien lain. Dokter memberikan sejumlah makanan yang mengandung vitamin K seperti bayam, telur, dan keju kepada pasien tersebut.
Peneliti kemudian mempelajari lebih lanjut hubungan vitamin K dan Covid-19. Covid-19 menyebabkan pembekuan darah dan degradasi serat elastis di paru-paru. Sedangkan vitamin K yang dicerna melalui makanan dan diserap dalam saluran pencernaan dapat dapat meningkatkan produksi protein yang membantu mengatur pembekuan darah dan sekaligus dapat melindungi paru-paru.
 Ilustrasi. Vitamin K seperti yang terdapat pada keju disebut dapat mengurangi tingkat keparahan gejala pada pasien Covid-19. (Splitshire) |
Peneliti Rob Janssen mengatakan, berdasarkan temuan awal, vitamin K aman untuk seluruh pasien kecuali yang menggunakan obat pengencer darah seperti warfarin.
"Ada satu pengecualian utama: orang yang menggunakan obat anti-pembekuan darah. Ini benar-benar aman pada orang lain," kata Janssen, dikutip dari
The Guardian.Janssen bahkan menyarankan agar setiap orang dapat mengonsumsi vitamin K untuk mencegah Covid-19.
"Saran saya adalah meminum suplemen vitamin K tersebut. Bahkan jika itu tidak membantu melawan Covid-19 yang parah, itu baik untuk pembuluh darah Anda, tulang dan mungkin juga untuk paru-paru," kata Janssen.
Janssen menjelaskan vitamin K terdiri dari vitamin K1 dan K2. Vitamin K1 banyak terdapat dalam blueberry, bayam, brokoli, dan sayuran hijau lainnya. Sedangkan K2 terdapat dalam keju.
Di Jepang, kawasan yang mengonsumsi kacang kedelai fermentasi atau
natto yang mengandung vitamin K tidak memiliki pasien Covid-19.
"Saya bekerja dengan seorang ilmuwan Jepang di London dan dia mengatakan itu luar biasa bahwa di Jepang di mana mereka makan banyak
natto, tidak ada satu orang pun yang mati karena Covid-19," ucap Janssen.
Mengomentari hasil penelitian tersebut, ahli nutrisi, Profesor Saptawati Bardosono mengatakan bahwa vitamin K merupakan salah satu vitamin yang membantu masalah pembekuan darah, sebagaimana yang disebutkan dalam penelitian.
"Salah satu manfaat vitamin K adalah membantu mengatasi pembekuan darah," kata Saptawati pada
CNNIndonesia.com, Senin (8/6).
Virus SARS-CoV-2, kata Saptawati, diketahui menyebabkan pembentukan bekuan darah. "Dengan adanya vitamin K, maka pembekuan darah tersebut akan dikontrol dengan baik," jelas dia.
Hal hampir senada juga disampaikan oleh dr Ridha yang bertugas di RS Darurat Wisma Atlet.
"Secara teori, vitamin K memang berperan dalam jalur pembekuan darah," ujar Ridha pada
CNNIndonesia.com, Senin (8/6).
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada terapi definitif yang disebutkan ampuh untuk mengobati Covid-19. Beberapa kandidat obat yang berpotensi masih dalam tahap uji klinis.
Ridha menggarisbawahi, penelitian tersebut mengatakan bahwa kadar vitamin K yang rendah ditemukan pada pasien dengan kondisi kritis. "Sehingga dihipotesiskan [kesimpulan sementara], kadar vitamin K yang rendah memiliki prognosis Covid-19 yang buruk," kata dia.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat vitamin K untuk meningkatkan prognosis pasien Covid-19.
(ptj/asr)
[Gambas:Video CNN]