Aice Rampungkan 4 Poin Nota Pengawasan Ketenagakerjaan

Jakarta | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 00:00 WIB
adv
dok by cnbc
Jakarta, CNN Indonesia -- Terkait Nota Pengawasan yang disampaikan Unit Pelaksana Teknis Daerah Lembaga Pengawasan Ketenagakerjaan (UPTDK) Wilayah II Jawa Barat pada akhir Februari lalu, Aice Group menyatakan bahwa keseluruhan dari empat poin perbaikan telah rampung dijalankan oleh perusahaan. Hal tersebut disampaikan oleh Head of Corporate Human Resources dari Aice GroupHolding Pte. Ltd Antonius Hermawan Susilo.

Menurut Antonius, PT. Alpen Food Industry (AFI) sebagai bagian dari Aice Group telah melaksanakan seluruh nota pengawasan. Selain itu, keseluruhan perbaikan juga telah rampung dijalankan oleh perusahaan dalam beberapa waktu terakhir ini.

"Per hari ini, kami menyatakan Aice Group telah merampungkan semua poin dalam nota pengawasan ketenagakerjaan. Berbagai perbaikan yang perusahaan jalankan membuktikan bahwa perusahaan selalu berusaha menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Dan prinsip business-compliance ke segala aturan perundangan yang berlaku di industri, merupakan bagian dari nilai inti bisnis Aice Group," ujar Antoni.

Seperti diketahui, poin nota pemeriksaan tersebut sebelumnya telah disampaikan pascakunjungan UPTDK pada Februari lalu. Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut atas pengaduan dari sekelompok pekerja Aice yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ke pihak Kemenaker. Adapun para pekerja terkena PHK karena terkualifikasi mengundurkan diri akibat tindakan mogok kerja yang dilakukan selama lebih dari tujuh hari kerja.

"Pihak perusahaan sendiri menyatakan telah dua kali menyampaikan surat pemanggilan bekerja kembali secara patut. Namun demikian, kelompok pekerja tersebut tetap tidak menyetujui anjuran yang telah dikeluarkan mediator dan tetap melanjutkan aksi mogoknya, sehingga perusahaan menilai mereka tidak patuh terhadap ketentuan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku," jelasnya.Terkait hal ini, perusahaan saat itu mengatakan telah menyetujui dan sudah menjalankan anjuran mediator No. 565/09/Disnaker bertanggal 7 Januari 2020. Namun, para pekerja tersebut justru merespons anjuran tersebut dengan melakukan protes dan pengaduan ke Kemenakertrans. Pengaduan ini kemudian ditindaklanjuti regulator dengan kunjungan pengawasan tersebut.

Sementara itu, pihak AFI menyampaikan terima kasih atas bimbingan yang diberikan oleh regulator dalam berbagai aspek usahanya. Meskipun sebagian besar anjuran dan nota tersebut telah dijalankan dalam praktik usahanya, namun perusahaan tetap akan melaksanakan berbagai masukan yang diterimanya.

Aice Group telah menyampaikan laporan final pelaksanaan nota ini pada Jumat (5/6). Sebelumnya, perusahaan telah menyampaikan surat Nomor 796/SKEL/AFI/III/2020 tertanggal 16 Maret 2020 yang telah diterima oleh Pengawas UPDTK Wilayah II Jawa Barat. Melalui surat  tersebut, perusahaan menyertakan lampiran bukti-bukti pelaksanaan nota pengawasan Februari tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, AFI menjelaskan beberapa aspek yang telah dijalankan perusahaan. Lebih lanjut, Antoni mengatakan, pihaknya telah menambah jadwal program pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja dan membuat prosedur safety patrol yang dijalankan oleh Tim P2K3. Adapun program pelatihan tersebut bukan hanya sekadar melaksanakan nota pengawasan, tapi merupakan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia di perusahaannya. Dalam hal ini, kesehatan dan keselamatan seluruh pekerja merupakan aset dan bagian penting dari praktik usaha perusahaan.

"Kami sudah meningkatkan berbagai kebijakan yang penting terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Terlebih bagi pekerja perempuan dan ibu hamil. Di sisi lingkungan kerja, pemeriksaan dan pengujian kesehatan dan keselamatan kerja oleh pihak ke-3 juga sudah rampung. Kami juga menambah jam operasional klinik perusahaan sehingga sekarang sudah full 24 jam," imbuhnya.

Antoni mengatakan Aice Group juga selalu bekerja sama dan meminta arahan dari seluruh regulator ketenagakerjaan dan pemangku kepentingan lainnya. Menurut Antoni, industri es krim akan terus berkembang dan memberikan nilai tambah dalam perekonomian Indonesia.

Ia juga mengatakan bahwa perusahaan selalu menjaga hubungan yang konstruktif dengan semua pemangku kepentingan. Aice selalu mematuhi kebijakan Pemerintah dan berusaha memberi nilai tambah bagi industri makanan dan minuman di Indonesia dan berkontribusi alam aspek sosial dan ekonomi masyarakat.

"Saat ini Aice Group sudah berkembang menjadi salah satu perusahaan es krim terbesar di Indonesia. Sejak awal kami hadir di Indonesia, perusahaan selalu melakukan praktik usaha yang baik dan mematuhi aturan yang berlaku. Ini sesuai dengan nilai inti perusahaan kami, yaitu menerapkan standar tertinggi dalam kualitas produk sekaligus menjalankan compliance dalam level yang tertinggi," pungkasnya.

Seperti yang diketahui, Aice merupakan perusahaan yang hadir di Indonesia sejak 2015 dan telah dikenal memiliki kiprah bisnis dan sosial yang cukup banyak. Sebagai bagian dari Aice Group Holdings Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura, perusahaan ini memiliki berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan, termasuk kampanye dalam melawan virus COVID-19.

Aice Group telah menyalurkan sumbangan alat pelindung diri (APD) kepada belasan rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabodetabek dan Jawa Tengah. Bersama dengan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Aice juga mengampanyekan keceriaan bagi para tenaga medis dalam keprihatinan pandemi ini. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan sumbangan setengah juta es krim juga kepada para tenaga medis yang menangani virus COVID-19. Hal ini ini sempat menjadi perhatian publik karena dianggap unik.

"Have an Aice Day adalah gambaran dari keceriaan yang sesungguhnya di masyarakat. Kualitas nyata yang ada dalam produk Aice ditambah dengan misi sosial yang dijalankan perusahaan, menjadi modal dalam menceriakan masyarakat. Bersama-sama dengan pemangku kepentingan seperti para dokter, perawat, rumah sakit dan organisasi sosial seperti GP Ansor, kami bahu membahu melawan COVID-19 dengan cara yang ceria," ujar Brand Manager AICE Group Sylvana Zhong.

Sebagai sebuah produsen yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri es krim, Aice Group menilai kombinasi produk berkualitas dan menyokong kesehatan akan menjadi kekuatan perusahaannya di tengah kondisi pandemi ini. Sylvana mengatakan, keceriaan yang dibagikan ke para tenaga medis dan masyarakat luas sejalan dengan kualitas produk Aice.

Setiap produk es krim Aice mengandung nutrisi yang tinggi, kualitas bahan premium dan desain produk yang trendi. Hal inilah yang mendukung nilai keceriaan dari produk Aice, sehingga bisa dinikmati dengan harga bersahabat di tengah pandemi ini.


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER