Demam Skuter Listrik di Roma Demi Menjauh dari Corona

CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2020 14:21 WIB
A man rides a scooter on June 8, 2020 on Via della Conciliazione in Rome near The Vatican and its Basilica (Rear) as the country eases its lockdown aimed at curbing the spread of the COVID-19 infection, caused by the novel coronavirus. (Photo by Tiziana FABI / AFP)
Skuter listrik melintas di jalanan Via della Conciliazione, Roma, Italia. (AFP/TIZIANA FABI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setelah penguncian (lockdown) dilonggarkan di Roma, semakin banyak orang-orang yang naik skuter listrik demi mengakali jarak sosial di transportasi umum.

Selama akhir pekan kemarin, ribuan pengguna skuter listrik, sebagian besar anak muda, terlihat melintasi pusat bersejarah Roma, di jalan menuju Colosseum dan sekitar Piazza Venezia yang terkenal.

Skuter listrik beroda dua itu terlihat diparkir di pinggir jalan, ada yang diatur berjajar rapi, ada yang dibiarkan tergeletak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Roma penuh dengan mobil dan motor, jadi penting untuk menggunakan alat transportasi semacam ini untuk lingkungan," kata Vito, seorang turis yang mengunjungi Roma bersama keluarganya.

"Kami adalah turis, dan untuk menghindari kontak di angkutan umum, kami memutuskan untuk naik skuter."

Ketika kota-kota Eropa membuka kembali perbatasannya, banyak yang jadi khawatir saat naik transportasi umum.

Selain skuter listrik di Roma, penggunaan sepeda di Paris dan Athena juga semakin meningkat.

Keselamatan skuter listrik yang dipertanyakan

Roma adalah salah satu kota besar Eropa terakhir yang mengizinkan penggunaan skuter listrik untuk penduduk dan turis.

Meski demikian, faktor keselamatan pengguna skuter dan orang yang berpapasan masih menjadi perdebatan di Paris.

"Skuter listrik mewakili revolusi kecil untuk kota kami," kata Walikota Roma Virginia Raggi.

Skuter listrik sudah ada di kota-kota lain di Italia, seperti Milan, Bologna, Turin, Verona.

Empat perusahaan penyewaan skuter, Lime, Bird, Helbiz dan Dott, telah beroperasi di Roma sejak 1 Maret 2020 dan kini dalam masa percobaan dua tahun.

Pusat kota Roma yang bersejarah relatif tidak tersentuh oleh kemacetan lalu lintas, tetapi mobil tetap disukai sebagai alat transportasi di ibukota Italia, yang memiliki sedikit jalur sepeda dan kondisi jalan yang tak terawat hingga rusak.

(FILES) In this file photo taken on September 13, 2019 a couple rides an electric scooter in Paris. (Photo by Martin BUREAU / AFP)Skuter listrik terlihat melintas di salah satu ruas jalan di Paris, Prancis, pada 13 September 2019. (Martin BUREAU / AFP)

Beberapa upaya telah dilakukan di masa lalu untuk mempromosikan sewa sepeda, tetapi kurang berhasil, banyak yang akhirnya dirusak atau dibuang ke perairan Tiber.

Dalam skema saat ini, maksimum 16 ribu skuter listrik akan diizinkan beroperasi, dengan aturan ketat soal batas kecepatan dan batas usia pengguna minimal 14 tahun ke atas.

Untuk saat ini, penggunaannya tetap terbatas di pusat bersejarah. Tidak mungkin, misalnya, membiarkannya diparkir di wilayah Vatikan.

Pengendara skuter Roma menghadapi masalah lain: jalan berbatu dan gang sempit.

Meski demikian, tidak semua warga Roma senang dengan banjir skuter listrik di jantung kota Roma.

Menurut laporan pers Italia, perkembangan itu sudah menimbulkan protes dari asosiasi taksi, yang mengecam kekacauan di jalanan dan "ketidakpatuhan terhadap hukum", yang memaksa pengemudi skuter untuk lebih waspada.

Satu surat kabar lokal melaporkan 14 kecelakaan akibat skuter listrik di Roma dan beberapa kasus perusakan sejak ramai digunakan.

(afp/ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER