Semenjak pandemi Covid-19 menyerang, berbagai upaya dikerahkan untuk mencegah penyebarannya. Selain makan makanan sehat dan berolahraga, salah satu cara mudah meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan mengonsumsi jamu.
Sampai saat ini, Tolak Angin terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan telah lolos uji praklinis oleh Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM).
Uji toksisitas diteliti oleh Tim Peneliti toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dipimpin apt. Ipang Djunarko dan uji khasiatnya oleh Lembaga Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, dipimpin oleh Edi Dharmana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Menelusuri Jejak Enam Dekade Produsen Jamu |
"Hasilnya membuktikan bahwa Tolak Angin dapat meningkatkan limfosit T secara signikan, yang merupakan indikator peningkatan daya tahan tubuh," kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.
Selain produk peningkat daya tahan tubuh, Sido Muncul juga menghadirkan produk terbaru, Kapsul JSH yang dikembangkan dalam empat tahun terakhir. Produk ini merupakan produk alkali dengan pH tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan. Kapsul JSH dibuat untuk orang sehat agar tetap sehat.
Sido Muncul menyebut mendapatkan referensi dari berbagai jurnal ilmiah tentang tubuh yang alkali. Produk tercipta dari bahan herbal yang diproses jadi karbon, kemudian diekstrak hingga menghasilkan pH 11-13. Hasilnya sudah bukan karbon, melainkan ekstrak karbon yang larut dalam air.
Sido Muncul melaporkan klaim kesembuhan datang dari pasien yang terinfeksi Covid-19 dan kembali pulih setengah mengonsumsi jamu selama tujuh hari.
Pada 12 Mei lalu, Sido Muncul membagikan Kapsul JSH ke 45 orang pasien positif berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Wisma Wali Kota Semarang. Dari 45 pasien, 40 orang yang mengonsumsi Kapsul JSH dalam dosis 3 kali sehari selama delapan hari dinyatakan negatif dari tes swab.
Hingga saat ini, Sido Muncul telah membagikan Kapsul JSH ke berbagai pihak, seperti Pemerintah Provinsi Jawa Timur, RS Wisma Atlet, RSPAD Gatot Subroto, serta RS Darurat Covid-19 di Semarang, Salatiga, dan Boyolali.
(rea)