Tips Aman Makan Siang Bersama di Kantor

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2020 10:09 WIB
ilustrasi makan siang
Ilustrasi: Jangan lupa untuk memperhatikan protokol kesehatan saat makan siang bersama rekan kerja di kantor. (Foto: Foodies Feed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah kasus infeksi virus corona (Covid-19) terus meningkat di Indonesia. Lingkungan kerja disebut cukup berkontribusi terhadap penambahan kasus.

Sejumlah aktivitas perkantoran memang perlahan kembali berjalan seperti biasa. Gedung-gedung perkantoran pun kini mulai dipenuhi karyawan. Namun, perlu diingat bahwa Covid-19 bisa menular di mana saja, termasuk di area perkantoran.

Beberapa aktivitas seperti kegiatan makan siang bersama kiranya perlu dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut tips makan siang bersama tetap aman di kantor.

1. Bawa bekal dan peralatan makan sendiri

Usahakan untuk membawa bekal sendiri. Bekal membantu Anda mengurangi interaksi dengan orang lain, bisa memastikan keamanan bahan makanan, juga menghemat pengeluaran. Membeli makanan di kafetaria atau kantin kantor membuat Anda tidak bisa memastikan keamanan makanan, cara mereka mengolah bahan, juga saat menyajikan.

Tak hanya bekal makanan, Anda juga disarankan untuk membawa peralatan makan dan minum sendiri dari rumah. Tak ada salahnya pula menyediakan makanan ringan sebagai santapan di sela kerja untuk menambah energi dan menjaga daya tahan tubuh.

2. Cuci tangan, lepas masker

Saat waktu makan siang tiba, Anda disarankan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Setelah mencuci tangan, jangan lupa untuk melepas masker. Lepas masker dalam kondisi tangan bersih untuk menjaga kebersihan masker.

Anda juga tidak disarankan untuk menurunkan masker hingga leher saat jam makan siang tiba. Menurunkan masker hanya akan membuat area leher terpapar kuman.

Selain itu, simpan masker pada wadah tertutup milik pribadi. Jangan letakkan masker di atas meja makan karena bisa memicu kontaminasi.

3. Makan bersama dalam kelompok kecil

Sebaiknya tetap jaga jarak meski makan siang kerap jadi momen hangat Anda bersama rekan kerja.

Untuk tetap menjaga jarak, makan-lah bersama dengan kelompok kecil orang. Makan dalam kelompok kecil dapat mengurangi risiko transmisi virus. Apalagi mengingat sebagian besar kasus positif Covid-19 terjadi pada orang tanpa gejala.

Colleagues working at a womanâIlustrasi. Makan siang bersama rekan kerja harus memperhatikan sejumlah protokol kesehatan. (Istockphoto/monkeybusinessimages)

4. Tidak duduk berhadapan, tapi menyilang

Percikan atau droplet dari batuk dan bersih bisa terlempar kemudian terhirup atau jatuh ke permukaan. Untuk menghindari risiko tersebut, Anda disarankan untuk tidak duduk berhadapan saat makan siang.

Alih-alih duduk berhadapan, akan lebih baik jika Anda duduk saling menyilang dan membentuk pola zigzag.

5. Bersihkan meja

Karena virus bisa berdiam di permukaan selama beberapa jam, maka sebaiknya bersihkan meja sebelum membuka bekal. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat semua perkakas yang ada di kantor, termasuk meja, merupakan barang yang digunakan secara bersama-sama.

Anda bisa memanfaatkan cairan desinfektan dan tisu basah untuk membersihkan meja. Membersihkan meja juga jadi salah satu cara pencegahan kontaminasi tangan dengan kuman.

6. Tidak berbagi makanan

Mengutip dari SHRM, Anda disarankan untuk mempraktikkan kebersihan di ruang makan termasuk dengan tidak berbagi makanan dengan rekan kerja. Bekal makanan sebaiknya dipersiapkan hanya untuk konsumsi pribadi. Begitu pula dengan peralatan makanan.

7. Gunakan waktu secukupnya

Obrolan santai biasanya akan menutup agenda makan siang. Namun, perhatikan dan gunakan waktu secukupnya untuk bersantai sebelum kembali bekerja. Pasalnya, mengobrol atau berbicara keras bisa memicu risiko penularan virus corona penyebab Covid-19 meski dalam konsentrasi kecil sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejumlah penelitian.

Mengutip NCBI, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti United State National Academy of Sciences, Engineering, & Medicine menemukan bahwa bernapas atau berbicara bisa melepas partikel kecil (bioaerosol) yang membawa virus.

Studi lain dari Japanese Association for Infectious Disease, Toho University juga membuktikan lewat sinar laser dan kamera dengan sensitivitas tinggi bahwa droplet bisa keluar selama berbicara keras dan bernapas.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER