Curug Cikondang menjadi pilihan warga dan turis lokal untuk berwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama akhir pekan kemarin.
Air terjun setinggi 50 meter dan lebar 30 meter ini berada di kawasan pegunungan, tepatnya di Kecamatan Campaka, sehingga udaranya masih terasa segar.
Sekilas, pemandangan curug ini mirip Air Terjun Niagara yang berada di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jauh dari Curug Cikondang terdapat obyek wisata Situs Megalit Gunung Padang.
Curug Cikondang berlokasi sekitar 80 kilometer di arah selatan dari ibu kota Kabupaten Cianjur, dapat ditempuh sekitar tiga jam berkendara mobil.
Di sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan oleh pemandangan kebun teh milik PTPN VIII Panyairan dan hamparan persawahan di kiri kanan jalan.
Dengan tarif Rp5.000 rupiah per orang, wisatawan dapat menghabiskan waktu di area curug seluas 5 hektare tersebut.
"Kami memiliki beberapa spot untuk wisatawan berswafoto, termasuk spot di depan air terjun di mana terdapat batu besar yang menghadap langsung ke air terjun yang mulai dikelola sejak 2017. Wisatawan juga dapat menikmati suasana di warung-warung yang lokasinya menghadap langsung ke air terjun," kata Sundara Saputra pengelola Curug Cikondang, kepada ANTARA, seperti yang dikutip Senin (7/9).
Fasilitas bermain yang akan dibangun di area curug seperti flying fox, camping ground dan homestay. Seluruh fasilitas ini rencananya dibangun menghadap langsung ke air terjun.
Selain Curug Cikondang, Kabupaten Cianjur juga juga memiliki Curug Citambur yang terletak di Desa Karang Jaya, kecamatan Pagelaran.
Air terjun setinggi 130 meter ini sudah memiliki fasilitas wisata yang lumayan lengkap, salah satunya tempat penginapan berupa bungalow.
Di pintu masuk, pengunjung bakal dihibur oleh pemandangan kolam besar alami atau situ, yang menjadi habitat ribuan ikan tawar.
Berbeda dengan Curug Cikondang, di mana wisatawan dapat bermain air langsung di bawah air terjun tanpa harus berjalan kaki dari saung atau lokasi mereka beristirahat, Curug Citambur terkesan tersembunyi di balik bukit kecil, sehingga wisatawan harus berjalan kaki sejauh 500 meter menyeberangi bukit.
Nama Citambur berasal dari bahasa Sunda yang berarti "Air Tambur", karena air yang mengalir deras mengeluarkan suara berdegum mirip suara alat musik tambur yang dipukul.
Sayangnya, pengunjung tidak bisa bermain air atau mencoba sensasi airnya yang dingin, karena selain debit air yang sangat deras, Curug Citambur dikelilingi oleh tebing yang curam dan cukup berbahaya.
Tak hanya turis pecinta wisata alam, turis yang gemar selfie juga dimanjakan di sini, karena ada beragam spot berfoto yang bisa disambangi.
"Ada beberapa spot untuk berswafoto, mulai dari rumah terbalik, rumah Hobbit, gerbang di atas awan, perahu dan kiara asmara yang lokasinya menghadap langsung ke air terjun," kata Yuce ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Curug Citambur, kepada ANTARA.
Lihat juga:6 Tips Aman Wisata di Curug |