Hingga 30 September 2020, COVID-19 telah menginfeksi 33.7 juta penduduk dunia. Di Indonesia, COVID-19 telah menginfeksi 292.002 orang dengan 10.868 kematian. Berdasarkan laporan Amnesty International, sebanyak 181 tenaga kesehatan di Indonesia telah gugur oleh karena COVID-19. Sangat disayangkan, angka kematian ini termasuk tingkat kematian di antara tenaga kesehatan yang tertinggi di dunia.
Dengan laju peningkatan kasus COVID-19 yang cukup cepat, para peneliti memunculkan pemikiran bahwa penularan COVID-19 juga dapat melalui transmisi airborne. Infeksi airborne adalah proses seseorang dapat terinfeksi oleh karena terpapar mikroba pada udara. Infeksi airborne disebabkan oleh berbagai mikroba seperti virus, bakteri, dan jamur, dan paling sering menimbulkan gejala pada sistem saluran napas.
COVID-19 merupakan salah satu infeksi yang ditularkan melalui droplet yang tersebar di udara. Droplet dihasilkan oleh seseorang yang terinfeksi melalui batuk, bersin, berbicara, ataupun menyanyi. COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan dapat menimbulkan beragam spektrum gejala, mulai dari tidak bergejala sama sekali (OTG), ringan, sedang, berat, hingga kritis.
Seseorang yang memiliki faktor risiko seperti kanker, gagal ginjal kronik, penyakit paru obstruktif kronik, sistem imun yang lemah, penerima transplantasi organ, obesitas, penyakit jantung, diabetes melitus, asma, merokok, ataupun penyakit pembuluh darah otak memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami COVID-19 dengan derajat yang lebih berat.
Dengan kata lain, SARS-CoV-2 dapat ditularkan dalam aerosol atau droplet ukuran kecil yang dapat bertahan cukup lama di udara. Meskipun masih terdapat ketidakjelasan dalam metode transmisi SARS-CoV-2, engineering control pada rumah sakit penting diperhatikan untuk menurunkan risiko infeksi yang terjadi khususnya di dalam ruangan tertutup.
Engineering control yang dimaksud adalah mengisolasi seseorang dari hazard, dan kontrol ini merupakanbagian dari piramida mitigasi hazard di lingkungan kerja. Komponen pada piramida ini dimulai dari yang paling efektif untuk melindungi pekerja adalah eliminasi (menghilangkan) hazard, substitusi hazard, engineering control, kontrol administratif (mengganti cara seseorang bekerja agar lebih aman dari hazard), dan menggunakan alat pelindung diri.
Engineering control yang kuat menjadi penting agar tujuan mengurangi risiko infeksi di dalam ruangan dapat tercapai. Kontrol yang dimaksud meliputi ventilasi yang efektif, disinfeksi dan penyaringan udara, menghindari resirkulasi udara, dan menghindari terjadinya keramaian di dalam ruangan.
Selain itu, ruangan bertekanan negatif di dalam rumah sakit dapat menurunkan risiko penularan dari pasien yang infeksius. Airborne Infections Isolation (AII) merupakan ruangan bertekanan negatif yang didesain untuk mengurangi transmisi airborne.
Pada ruangan ini, tekanan diatur lebih rendah dibandingkan tekanan di luar ruangan, sehingga ketika pintunya terbuka, udara dari dalam ruangan tekanan negatif tidak dapat keluar menyebarkan infeksi.
Sebaliknya, udara dari luar ruangan yang masih lebih bersih dapat masuk ke ruang tekanan negatif. Udara yang sudah terkontaminasi di dalam ruangan bertekanan negatif akan disaring dan diproses terlebih dahulu melalui HEPA filter yang dapat menghilangkan 99.97% droplet nuklei, sebelum dikeluarkan ke udara bebas di luar rumah sakit.
Garda Medica, sebuah startup di bidang medis membuat inovasi alat bernama NPRG (Negative Pressure Room Generator) yang dapat memfiltrasi udara dalam ruangan yang keluar dengan HEPA Filter Merv-17, dengan efektivitas 99,97 persen dapat menyaring partikel yang berukuran 0,3 nm seperti bakteri, jamur, dan virus. Sistem alat merupakan inovasi karya anak bangsa yang juga dikonsepkan oleh para tenaga medis dan pendapat ahli didalamnya.
Ketersediaan alat ini akan dapat membantu RS yang menjadi tempat rujukan COVID-19 dalam menangani pasien COVID-19 yang jumlahnya kian bertambah.
Selain itu, ke depannya Garda Medica juga melakukan inovasi berupa Garda Isolation Patient Capsule (GIPC). Alat tersebut berfungsi sebagai transportasi pasien infeksi COVID-19 dari satu tempat ketempat lain dengan aman sesuai dengan standar medis.
Instagram @gardamedica
(adv/adv)