LIVE: Bicara Pandemi pada Buah Hati

Covid-19 juga menjadi ancaman bagi anak-anak. Secara nasional, sekitar 10,4 persen kasus positif Covid-19 adalah usia anak, yaitu 0-18 tahun.

Selain itu, sebanyak 1,7 persen dari total angka kematian nasional merupakan anak-anak. Jadi, hingga Rabu (14/10) sudah sekitar 240 anak meninggal akibat Covid-19.

Tentu bagi anak, memahami pandemi ini tidak semudah orang dewasa. Peran keluarga, khususnya orang tua dalam menjelaskan tentang Covid-19 menjadi amat penting.

Penting bagi masyarakat untuk memberi perhatian lebih pada lingkungan keluarga. Kementerian Kesehatan menyatakan, hingga Rabu (14/10), secara nasional sudah terdapat 1.299 klaster keluarga.

Selain edukasi dalam keluarga, pencegahan Covid-19 di lingkungan keluarga juga harus menjadi perhatian. Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) dan Kementerian Kesehatan menyusun Protokol Kesehatan Keluarga.

Salah satu poin yang ditulis adalah protokol kesehatan keluarga dalam berinteraksi antara anggota keluarga.

"Cara membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga di rumah. Memastikan kita tidak membawa virus masuk ke dalam rumah, dari pakaian maupun barang-barang bawaan kita (orang dewasa)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 (#SatgasCovid19) dr Reisa Brotoasmoro, Senin (12/10).

Selain menjaga anak dari risiko terpapar Covid-19, orang tua harus menjaga anak agar terhindar dari stres di masa pandemi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi cara mencegah stres pada anak. Dalam rekomendasi tersebut, beberapa poin bisa dilakukan orang tua untuk mengedukasi anak tentang Covid-19.

Poin-poin dari rekomendasi tersebut antara lain melibatkan anak dalam menyusun agenda kegiatan di masa pandemi Covid-19. Poin lainnya, orang tua harus menjadi role model dalam menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, seperti #pakaimasker #cucitangan dan #jagajarak.

Orang tua juga baiknya menjaga psikologis anak dalam menghadapi pandemi ini. Praktisi Keluarga dan Anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menganjurkan orang tua untuk memastikan anak-anak tetap gembira dan optimis menghadapi situasi ini.

"Buat anak gembira agar psikologisnya positif selama pandemi Covid-19. Ini kekuatan untuk menangkal virus tetap optimis, gembira, dan ciptakan suasana menyenangkan," ujar pria yang kerap disapa Kak Seto tersebut dalam acara bincang-bincang Mengajak Anak-anak Bergembira di Masa Pandemi, Minggu (4/10).

Masih banyak faktor yang penting untuk dibahas dalam mengedukasi anak di masa pandemi Covid-19. Untuk merespons isu tersebut, CNNIndonesia.com akan menyajikan diskusi Secret at Newstoom (Setroom): Bicara Pandemi pada Buah Hati yang ditayangkan live streaming Kamis (15/10) pukul 19.00 WIB.

Diskusi akan menghadirkan narasumber:

1. Dr. dr. Aman B. Pulungan, SpA (K) - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia
2. Dr. Rose Mini, M.Psi (Bunda Romi) - Psikolog